Disini
Tepat beberapa meter dari gerbang sekolah Chenle menghentikan mobil hitamnya.
Kebiasaan kamu jika berangkat bersama Chenle memang seperti ini, memintanya menghentikan mobilnya di beberapa meter sebelum gerbang.
Alasanya simple karena kamu nggak mau ada orang yang tahu kamu baru saja berangkat sekolah bareng Chenle di most wanted sekolah.
Kalian pacaran juga backsreet jadi cuma keluarga sama temen deket kalian aja yang tahu.
Alasanya ? Nanti aja ya kalau sekarang nggak seru.
Setelah merasa aman, kamu pun segera turun dari mobil Chenle dengan cepat supaya tidak ada murid lain yang melihatmu.
Setelah kamu turun Chenle menjalankan kembali mobilnya menuju sekolah yang tinggal beberapa meter lagi.
"Hoi" kamu merasakan seseorang menepuk pelan pundakmu.
"Kaya biasanya?" tanya orang itu.
Kamu mengangguk sebagai jawanan.
"Lo nggak capek apa dek?" tanya nya.
Kamu menggeleng pelan lalu menatapnya.
"Kakak sendiri nggak bosen sama kak Luc yang kelakuannya kaya gitu?" tanyamu.
Siswi cantik disebelahmu ini tertawa kecil, dia adalah Yuqi pacar kakak mu Kulkas eh salah Lucas.
"Cowok kaya dia langka dek" jawab Yuqi.
"Bucin lo kak" ejekmu.
"Kaya lo enggak aja" katanya.
Kamu yang merasa tersindirpun memilih diam daripada harus berdebat dengan calon kakak iparmu ini.
•••
Setelah rapat Osis selesai kamu kembali lagi ke kelasmu. Rapat tadi cukup melelahkan bagimu karena tadi kalian membahas tentang pensi yang akan diadakan untuk diesnatalis sekolahmu.
Kamu masuk kedalam kelas dan kondisi kelasmu saat ini sangat berantakan karena hari ini kelasmu jamkos.
Kamu yang sudah pusing tambah pusing lagi melihat kondisi kelasmu yang berantakan. Kamu menghela nafas pasrah lalu berjalan ke bangkumu.
"Kenapa lo?" tanya Herin saat kamu menelungkupkan wajahmu di meja.
"Pusing gue Rin" jawabmu.
"Apa perlu gue panggilin Zidan" tawar Herin.
Ya, Herin merupakan salah satu sahabatmu yang tahu statusmu dan Chenle.
"Nggak ah, dia ada kelas jangan diganggu" tolakmu.
Bagaimanapun juga Chenle sedang belajar jadi kamu tidak berniat menganggunya.
"Heh (Y/n) lo kenapa?" tanya Jeno panik.
Jeno tadi juga ikut rapat denganmu tapi ia pergi keruang guru terlebih dahulu.
"Tau tuh Jen, katanya pusing" jawab Herin.
Kamu menatap Herin tajam sedangkan Herin merasa acuh saat kamu menatapnya begitu.
"Mau dibawain Zidan nggak?" tanya Jeno.
"Nggak usah, jatuhnya malah ganggu dia belajar" tolakmu.
"Oke" Jeno meninggalkan mu dan menuju ke bangkunya.
Karena kepala kamu pusing kamu pun tertidur dengan posisi tangan menjadi bantal di meja.
Duh aku tahu ini tuh gaje banget, maaf ya guys
Oh ya jangan lupa voment ya
See next chapter💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Backstreet [ZhongChenle]
FanfictionPacaran backsreet sama Chenle itu nggak berat cuma harus sabar aja cover by @javaberls © 2019 by bubblele16