0.4 Pelukan

8.2K 965 138
                                    

Setelah dari ruang musik yang membuat hatimu panas, kamu berjalan di koridor ruangan ekskul itu sendirian.

Mood mu benar benar hancur hari ini ditambah kepalamu yang semakin pusing setelah rapat menambah kesialan mu.

Kamu tersentak saat sebuah lengan merangkul mu dengan tiba tiba. Saat melihat wajahnya kamu menemukan Chenle yang sedang menatap lurus ke depan dengan ekspresi datar.

"Ngapain?" tanya mu.

"Mau beli bensin" jawabnya.

Kamu bingung kenapa Chenle akan membeli bensin, padahal tadi kamu lihat speedometer mobil Chenle menunjukkan bensin nya yang masih banyak.

"Buat apa?" tanya mu lagi.

"Buat bakar ruang musik, kaya keinginan kamu tadi" jawabnya santai.

Kamu spontan menghentikan langkahmu membuat Chenle juga ikut berhenti.

"Kenapa?" tanya nya.

"Kamu gila hah, mau bakar ruang musik" bukan nya menjawab kamu malah mengomelinya.

"Loh, yang mau kan kamu" ujarnya santai.

"Ya nggak dibakar beneran juga kali"

"Tadi yang bilang mau bakar ruang musik siapa?" tanya Chenle.

"Aku" jawabmu dengan suara kecil.

"Eh mau coklat nggak" tawarnya.

Mendengar kata coklat mata mu pun langsung berbinar senang.

"Mau, eh tapi...." kamu tidak meneruskan ucapan mu.

Chenle yang melihat itu merasa ada yang aneh dengan sikapmu.

"Tapi kenapa?" tanya nya.

"Uangku ketinggalan di rumah" cicitmu.

"Yaelah, aku yang bayar kok kan aku yang nawarin" katanya.

"Nggak usah deh Chen"

"Kenapa lagi?"

"Nggak enak sama kamu, kamu sering beliin aku coklat pakek uang kamu soalnya" tolakmu.

Chenle tertawa kecil lalu mencubit kedua pipimu dengan tangan nya.

"Kamu lucu banget sih, pacarnya siapa coba" kata Chenle gemes.

"Apasih Chen, nggak jelas"

Kamu bisa merasakan kedua pipimu memanas gara gara perlakukan Chenle barusan. Kamu yang merasa malu pun hanya bisa menutup wajahmu dengan tangan mu.

"Ini kenapa di tutup" kata Chenle berusaha menyingkirkan tangan mu yang menutupi wajahmu.

"Aku nggak bisa lihat wajah cantik pacar aku lagi loh"

"Buka dong"

Kamu menggeleng pelan.

"Yaudah kalau nggak mau buka aku cari pacar baru lagi aja, Nindya nggak kalah cantik kok"

Setelah Chenle mengatakan itu kamu langsung membuka kedua tangan yang menutupi kedua wajahmu.

"Hahaha, takut banget sih aku cari pacar baru"

"Udah pergi sana kamu"

"Beneran pergi nih"

"Ih Chenle"

"Hahahaha"

Ia tertawa karena telah berhasil menggodamu, dan tanpa aba aba dia menarikmu kedalam sebuah pelukan hangat miliknya.

Dan kamu bisa merasakan pipimu yang kembali menghangat karena perlakuan Chenle.

"Zidan Chenle Abrian, Keandra (Y/n) Adisti ikut saya ke ruang bk" kata pak Sehun yang membuat kalian melepaskan pelukan hangat itu.

Dan dengan sangat terpaksa kamu dan Chenle harus mendapat ceramah panjang di ruang bk

Duh Chapter yang ini gimana, itu bagian hug hug beneran deh kaya gimana gitu aku bikinnya. Sorry ya guys kalau mengecewakan
Jangan lupa buat vote dan coment💞💞

[1] Backstreet [ZhongChenle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang