PENGENALAN

6.2K 175 6
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Maaf jika terjadi kesalahan, karena ini cerita pertama saya.

******************************

Cerita ini berasal dari seorang mahasiswa salah satu universitas negeri di Jakarta. Dia bernama Ahmad Yusuf Ibrahim. Yusuf, begitu ia dipanggil. Yusuf adalah seorang laki-laki tampan, baik, pendiam, pandai berkata indah dan seorang Tahfizh al-Qur'an.

Ia hidup merantau seorang diri karena ia adalah anak yatim piatu, orang tuanya sudah meninggal akibat kecelakaan pada saat ia masih kecil. Alhasil, dia di besarkan di pantai asuhan sampai ia remaja dan mulai merantau ke Ibukota.

Ia menghidupi dirinya sendiri dengan bekerja sebagai guru Tahfizh di salah satu pondok pesantren swasta tempatnya dulu menimba ilmu.

Yusuf memanglah laki-laki yang tampan, tinggi, putih, bersih, mancung, dan murah senyum (kecuali dengan yang bukan mahromnya, dia sangat dingin dan pendiam). Pantas saja ia selalu menjadi rebutan kaum hawa di kampusnya, namun dengan mudah pula ia campakkan hati mereka dengan sikap dinginnya itu.

Sampai akhirnya, seorang gadis muncul dalam hidupnya.
Ya, gadis itu bernama Aqila ulfa nadhifa, biasa dipanggil ulfa. Yang merupakan teman sekelasnya.

Ulfa adalah seorang gadis cantik dan mungil, walau akhlaknya tak secantik parasnya. Dia tumbuh tanpa kasih sayang orangtuanya, yang mengakibatkan Ulfa tumbuh menjadi gadis yang bebas, angkuh dan tidak mengenal agama.

Dia memiliki teman yang bernama Adira, ialah yang selalu mengingatkan Ulfa untuk berbuat baik walaupun Ulfa terkadang keras kepala dan tidak mendengarnya.

Dialah orang yang selalu ada untuknya walau soal agama mereka masih sama-sama orang awam yang tidak begitu mengetahui hukum agama sama sekali.

Mereka adalah sahabat yang tidak bisa dipisahkan dan saling membantu jika salah satu dari mereka ada yang mengalami musibah.

🌸🌸🌸

Di suatu pagi, di universitas tempat Yusuf menempuh pendidikan S1- nya. Yusuf memasuki kelasnya yang akan segera dimulai, tak disangka begitu dosen sastranya masuk langsung memberikannya tugas yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

"Pagi semua dan salam sejahtera. Materi saya kali ini akan menyangkut dengan puisi. Sebelumnya, saya akan membagi rekan kalian untuk tugas yang akan saya berikan nantinya".

Betapa terkejutnya Yusuf dan Ulfa mendengar hal yang di katakan dosen sastra tersebut.

"...Dan pasangan terakhir adalah Yusuf dan Ulfa. Saya meminta supaya kalian mampu bekerjasama untuk mengerjakan tugas yang akan saya berikan nantinya. Tugasnya sendiri adalah bersama membawakan puisi dengan sekompak dan sebaik mungkin. Sekian dari saya, apa ada yang perlu ditanyakan???" kata dosen tersebut.

Yusuf pun langsung mengangkat tangannya "Maaf, pak. Bolehkah jika pasangan saya--bukan perempuan???" ucapnya gugup.

Langsung juga Ulfa mengangkat tangannya "Maaf juga, pak. Apakah harus dia yang menjadi rekan saya?!" ucapnya tak terima.

"Ini sudah menjadi keputusan saya dan jika kalian tidak mau, saya tidak berkenan kalau kalian ada di kelas saya pertemuan berikutnya, sekian. Terimakasih" tegas dosen sastra tersebut dan langsung beranjak keluar kelas.

Sementara itu, Ulfa langsung menghampiri Yusuf yang diikuti sahabatnya, Adira.

"Hai, gue Ulfa. Gue denger kalo lo itu pinter ya, buat puisi. Terserah ya, lo mau atau nggak jadi rekan gue. Yang pasti gue mau kalo lo bisa buat nilai sastra gue bagus." ucapnya dengan nada yang angkuh.

"Saya akan berusaha, tapi jika anda juga ikut berusaha. Kalau anda memang niat mengerjakan tugas ini, temui saya sore ini untuk membahas materinya. Tempatnya di Taman kota dan saya akan menunggu anda disana, kalau anda juga berkomitmen sama saya. Inshaallah, saya akan lebih berkomitmen pada anda. Assalamu'alaikum " ucap Yusuf seraya melangkahkan kakinya keluar kelas.

Ucapan tersebut mampu membuat gadis itu diam seribu bahasa, sampai Adira menepuk bahunya. "Hey, ada apa? Tumben bisa diem" kata Adira menggodanya. Ulfa pun terkejut dan menjadi salah tingkah

" hah?? Apa'an sih, udah deh, ayo pergi ".

" kemana???"

"Mmm, kemana aja deh. Ayo" ucap ulfa menyeret lengan Adira.

"Dasar, Ulfa. Aneh banget, tumben ni anak bisa salting gini" gumam Adira yang didengar Ulfa.

"Apa lo bilang?!" Ucap Ulfa dengan wajah cemberut.

"Gak papa, udah ayo tuan putri" kata Adira mendorong bahu Ulfa sambil terkekeh kecil.

Di sudut kampus lainnya, terlihat Yusuf yang termenung sendirian dengan hati yang bergejolak.

" Ya Allah, apalagi ini?? Maafkan hamba karena harus menjalin kerjasama dengan seseorang yang bukan mahrom hamba. Apa keputusan saya kali ini benar??? Ya Allah, lindungi hamba dari segala macam dosa di dunia yang fana ini ya Allah, Engkaulah yang maha pengampun lagi maha mengasihani" Batin Yusuf dengan matanya yang tertunduk lesu.

Dan inilah awal pertemuan dua insan muda ini...


🍁🍁🍁🍁🍁

''''Inilah awal kita berjumpa''''
Dua insan muda
Kini bertemu jua
Entah kebetulan atau tak sengaja Entah bagaimana selanjutnya
Entah seperti apa
Takdir sang pencipta
''''Untuk cerita berikutnya''''

By : RY



******************************

Terimakasih atas waktunya untuk membaca cerita saya, maaf kalau terdapat kesalahan.
Butuh komentar dan kritiknya ya, untuk perbaikan selanjutnya.

Next??
Silahkan...😊😊😊

Jodoh Terakhir Pilihan ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang