part 7. the most beautiful day

1.4K 82 2
                                    

"Maaf" lirih Ulfa yang tidak mampu lagi menahan tangisnya di depan Yusuf.

Yusuf terdiam sesaat, sampai akhirnya memberanikan diri untuk membuka suaranya.
"Kamu mau hati kamu jadi tenang??" tanya Yusuf hati-hati.

"Mau" lirih Ulfa sambil mengusap airmatanya dengan lengan bajunya.

"Yaudah, ikut saya" ucap Yusuf datar.

"Kemana???" tanya Ulfa bingung.

"Mau hati kamu tenang kan?? Yaudah ikut" ucap Yusuf.
Ulfa pun mengekori Yusuf entah kemana dia akan membawanya.

                        *****

Sampailah mereka di depan Masjid dekat kampus.

"Kita kesini mau ngapain??"

"Sholat, katanya mau buat hati kamu tenang. Ya caranya dengan sholat, meminta petunjuk sama Allah dan mohon ampunannya" ucap Yusuf menjelaskan.

"Kan belum adzan" ucap Ulfa seraya menggaruk tengkuk di balik jilbabnya yang tak gatal.

"Kan ada sholat sunnah, baik sholat sunnah dhuha, istikharah, ataupun sholat hajat jika kamu punya hajat."

"Gue gak pernah denger ada sholat kayak gitu, caranya gimana??" tanya Ulfa semakin bingung.

"Sekarang masih cukup pagi, kamu sholat dhuha aja ya. Hanya dua rakaat, tapi jika kamu menekuni bisa ditambah rakaatnya."

"Tapi gue gak tahu caranya" ucap Ulfa dengan nada semakin menurun sambil memainkan ujung jilbabnya.

Yusuf mengambil nafas panjang dan menghelanya dengan pelan.
"Nanti saya bantu" ucap Yusuf malas.

"Yaudah, ayo. Gue ambil wudhu dulu ya" ujar Ulfa sumringah.

"Yah, saya tunggu" ucap Yusuf

Tak butuh waktu lama, merekapun memasuki Masjid. Yusuf dengan telaten memberikan Ulfa instruksi dan mengoreksinya jika melakukan kesalahan. Dan akhirnya, mereka berduapun mulai sholat dhuha masing-masing.

Setelah selesai melaksanakan sholat, mereka kembali berzikir di tempat masing-masing.
Hari itu adalah hari yang paling melelahkan untuk Ulfa, sampai diluar  kemauannya sendiri ia terlelap dengan posisi duduk dan masih mengenakan mukenanya.

Yusuf yang berniat mengawasi Ulfa terkejut sekaligus gemas dengan tingkah Ulfa itu. Saat itu, tersisa 2 jam lagi sebelum adzan dzuhur di kumandangkan, jadi Yusuf memilih untuk membiarkan Ulfa tertidur dengan sesekali  mengawasinya.

"Ini memang hari yang berat untukmu" batin Yusuf.

Setelah terdengar suara murottal dari speaker Masjid, Ulfa pun terbangun dengan sendirinya.
Ulfa menunggu Adzan sambil memandangi punggung Yusuf yang dengan khusyu' nya berzikir. Sampai akhirnya, muazin Masjid itupun mulai mengumandangkan adzan Dzuhur.

Setelah selesai menunaikan sholat dzuhur berjamaah, merekapun keluar dari Masjid secara bergantian.
"Kamu udah gak sedih lagi kan??" tanya Yusuf yang hanya dibalas anggukan pelan dari Ulfa.
"Yaudah, kalau gitu saya antar kamu pulang" ucap Yusuf datar.

"Suf.." lirih Ulfa.

"Hmm???" jawab Yusuf dengan deheman.

"Laper, makan siang dulu ya?? Beneran deh, mau ya??" pintunya memelas.

"Kan bisa di rumah kamu nanti"

"Gue maunya sama lo, kalok makannya di rumah lo pasti gak bakalan mau. Macem-macem alasan klasik lo" sindir Ulfa.

"Ta,,tapi se,,sebentar ya??" tanya Yusuf gugub.

"Makan itu gak boleh cepet, suf. Jadi cuman sampe selese doang. Gue janji bakalan makan dengan lahap" ujar Ulfa.

Jodoh Terakhir Pilihan ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang