Part 29. traitor

839 50 2
                                    


In the Hospital of Edinburgh...

Di sini lah Yusuf sekarang, berbaring dengan bantuan alat pernafasan di hidungnya.

Kecelakaan yang di alaminya malam itu membuatnya harus kehilangan banyak darah.

Kondisi Yusuf saat ini memanglah sudah membaik, tapi dia masih belum sadar.

Namun tak lama setelah dokter keluar setelah mengecek kembali kondisi Yusuf, akhirnya dia bisa membuka matanya.

Semua anggota tubuhnya tak bisa di gerakkan, namun memori Yusuf tentang malam naas itu terus terngiang di otaknya.

Yang dia sesali adalah bukan karena dirinya harus menjadi korban kecelakaan, tapi yang sangat amat membuat ia kecewa dan sesali adalah orang yang telah menabraknya.

Kenapa orang itu harus dia?!

Yusuf mengutuk dirinya dalam hati, pikirannya sangat sulit untuk ia sendiri pahami, andai.... Argh!! Yusuf telah menempuh jalan yang salah.

Kecelakaan itu memang tidak menimbulkan luka berarti yang akan mengganggu kehidupannya esok hari, tapi malam itu akan selalu ia ingat, bahkan di dalam lubuk hatinya yang terdalam.

Luka malam itu akan menjadi pengajaran baru baginya, untuk lebih berserah pada Allah yang Maha pencipta.




Flasback

Kecelakaan malam itu membuat benturan yang hebat di kepala Yusuf, darah segar mengalir deras dari kepalanya sederas hujan yang tiba-tiba turun malam itu.

Dengan sisa kesadaran yang ia miliki, Yusuf berusaha melihat sosok yang keluar dari mobil yang baru saja menabraknya.

Dua sosok itu menghampiri Yusuf dengan senyum yang sama-sama mengembang.

Perlahan, Yusuf bisa melihat sosok itu. Yusuf melayangkan tatapan tajamnya pada dua orang yang saat ini sudah di hadapannya.

Tentu saja Yusuf mengenal dua sosok itu, yang Yusuf sayangkan adalah kenapa dua orang itu mau menghabisinya?! Sebabnya apa?!

Yusuf tak percaya melihat salah satu dari mereka adalah sahabatnya, orang yang selalu bersama selama hidup di negeri orang, orang yang selalu ada untuknya, orang yang baik tapi nyatanya tidak jauh berbeda dari seorang penghianat!!

Orang itu adalah sahabatnya, Kevin. Yang tentu saja bersama gadis di sampingnya, orang yang sangat ingin Yusuf hapus dari memorinya, orang pertama yang membuat Yusuf jijik, siapa lagi kalo bukan Khansa.

Dua orang itu kini sudah berdiri di hadapan Yusuf, dengan Khansa yang sedang menggelayut manja di lengan Kevin.

Ada apa semua ini?! Apa yang sebenarnya terjadi?! Kenapa mereka harus melakukan ini?! Aargh!! Shit!!

Mungkin kalimat itu yang muncul di otak Yusuf saat itu, sulit di percaya memang, tapi memang itu yang terjadi.

"Lo pasti bingung ya, kenapa kita lakuin ini?" sinis Khansa ke arah Yusuf.

"Jangan kaget ya kalo baru tau gue bisa bahasa Indonesia, sorry, gue lupa ngasih tau lu kalo sebenernya,,, gue itu benci sama lu, bangsat!!!" kali ini Kevin yang bersuara.

Yusuf hanya bisa diam, bahkan ia tak mampu untuk bersuara, Yusuf membulatkan matanya ketika mendengar ucapan Kevin padanya.

"Ok, biar gue jelasin semua kronologinya" kata Khansa sambil tersenyum sinis kearah Yusuf.

Jodoh Terakhir Pilihan ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang