part 18. ungkapan

1.1K 61 2
                                    

Plaaak!!!





"Aww!! Sakit tau!!" ujar Ulfa meringis sambil mengelus pipinya yang baru saja di tepuk Farhan.

"Maaf, tadi nyamuknya gede banget bikin gue gemes. Enak aja main cium pipi istri gue, gue aja selaku suami belum pernah" ucap Farhan kesal.

"Lo cemburu sama nyamuk?! Ppffff!!" ujar Ulfa sambil menahan tawanya.

"Iya, gue cemburu sama semua hal yang berani ngusik lo" ujar Farhan.

"Biarin aja tuh nyamuk cium gue, diakan lagi hamil"

"Jadi dia lagi hamil?! Emang kemana suaminya?! Kok malah cium istri gue?! Gue tetep gak ikhlas"

"Dia gak seberuntung gue, punya suami yang bertanggung jawab dan baik"

"Jadi gue baik?!"

"Menurut lo?" goda Ulfa.

Farhan hanya tersenyum menanggapinya.

"Gak, enak aja merebut hak asasi gue sebagai seorang suami"gumam Farhan.

"Oh iya, maksud lo ibadah bareng itu apa?" tanya Ulfa sedikit ragu.

"Maksud gue, kita yasinan yuk, supaya Allah senantiasa melindungi keluarga kita"

"Oh, kirain..." gumam Ulfa pelan.

"Apa?! Oh, gue tau. Atau jangan-jangan lo mikir yang iya-iya, ya?!" goda Farhan.

Ulfa sontak membulatkan matanya menghadap Farhan.
"Nggak!!! Apa'an sih!! Yaudah gue wudhu dulu" ujar Ulfa turun dari ranjang dan akan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi sampai langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan Farhan selanjutnya.

"Gak papa kalo lo mau buatin Mama dede emesh, tapi syaratnya harus sama gue buatnya" goda Farhan lagi.

Ulfa membalikkan badannya dan melayangkan tatapan tajamnya pada Farhan.

"Mesum!!!" ujar Ulfa.

"Gue serius, fa" ujar Farhan yang kali ini sangat bersungguh-sungguh.

Ulfa menatap raut wajah Farhan yang memang terlihat sangat serius.

"Gu,,,gue,, be,,, belum siap aja, han. Gue harap lo lebih sabar, tapi gue janji sama lo, kalo gue udah mastiin bahwa emang seluruh hati gue udah  buat lo, gue udah resmi jadi milik lo saat itu juga. Dan lo harus percaya sama gue"

"Gue gak pernah mengharapkan lo jadi milik gue, gue hanya mau lo bahagia sama gue. Dan kepercayaan gue sama lo  lebih dari yang bisa lo bayangin, gue gak nuntut apapun dari lo, kecuali kebahagiaan lo"

"Makasih, han." lirih Ulfa sambil tersenyum manis kearah Farhan yang juga tersenyum padanya.

Merekapun duduk bersama di satu sajadah setelah Ulfa wudhu dan memakai mukenanya sedangkan Farhan sudah rapi dengan sarung, peci dan baju koko yang di gunakannya.

Mereka membaca sebuah
Al-Qur'an bersama dengan jarak yang sangat dekat dengan khusyu'.

Setelah mereka selesai melaksanakan serangkaian ibadah seperti membaca yasin, zikir dan do'a, merekapun mengemas kembali peralatan sholat yang di kenakannya tadi.

Di sela-sela kegiatan Farhan yang sedang melipat sajadahnya, Ulfa yang masih melipat mukenanya mulai bersuara.

"Han, besok ke rumah Mama yuk" ujar Ulfa sangat sumringah.

"Ayo aja gue mah"jawab Farhan datar.

Tiba-tiba, senyum sumringah Ulfa meredup. Farhan yang menyadari itu langsung mendekati Ulfa.

Jodoh Terakhir Pilihan ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang