part 1. komitmen

2.8K 107 2
                                    

Sore harinya kemudian, sesuai dengan perkataan Yusuf tadi pagi. Ia pun menunggu gadis itu di Taman Kota dengan ditemani beberapa buku sastra dan sebuah Al-Qur'an kecil yang dipegangnya.

Walau sesibuk apapun, Yusuf selalu menyempatkan dirinya untuk muroja'ah. Di manapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun.

Sesekali ia melirik jam yang ada di tangannya sampai akhirnya jarum menunjukkan jam enam sore, tentunya geram dan kecewa ia rasakan. Karena hal ini, ia harus rela meninggalkan jam mengajarnya di Pesantren.

"Saya tidak bisa kalau hanya satu pihak yang berkomitmen sementara dia malah tidak menghargai usaha dan waktu saya. Setidaknya ada kejelasan untuk ini, Aaaarghh,,,, Astagfirullahal'adzim." batin Yusuf yang diikuti tundukan kepalanya.

Keesokan harinya, Yusuf pun langsung menemui Ulfa yang sedang bersama pacarnya, Reynand. Ia tetap menjaga fitrahnya sebagai seorang muslim, yakni menjaga pandangannya, walau di balik itu masih tersimpan rasa kekecewaannya.

"Assalamu'alaikum " Ucapnya dengan sopan, namun tak ada balasan yang di dengarnya melainkan sebuah pertanyaan yang dilayangkan untuknya.

"Lo mau ngapain kesini?!" tanya Ulfa dengan ketus.

"Apa anda tetap mau menjadi rekan saya? Jika tidak, anda boleh mencari rekan lain." ucap Yusuf dengan nada sedikit dinaikkan.

"Maksud lo apa?! Kan lo emang rekan gue " bingung.

"Saya tidak mau mempunyai rekan yang tidak mampu berkomitmen dan menghargai saya. Saya butuh kejelasan mengenai keseriusan anda untuk mengerjakan tugas ini bersama saya, setidaknya hargai waktu dan usaha saya" tegasnya.

"Lo jangan macam-macam ya, sama pacar gue. Jaga tuh mulut, udahlah sayang, jangan pernah mau jadi rekan dia!!! Freak you know?!!" bentak Reynand sambil menunjuk kearah Yusuf.

"Janganlah kau menghina sesama hamba, karena bisa saja orang yang menghina kedudukannya lebih hina di hadapan Allah subhanahuwata'ala" ucap Yusuf yang mampu membuat sepasang kekasih itu diam bagai prasasti candi Prambanan
( halah, lebay😁).

"Nggak, sayang. Dia akan tetap jadi rekan tugas aku, karena cuma dia yang mampu membantu nilai sastra aku. Gue minta maaf sama lo, gue janji setelah ini bakalan berkomitmen penuh sama lo" kata Ulfa sambil tertunduk lesu yang mampu membuat dua laki-laki di dekatnya itu terdiam tak menyangka.

"Baiklah, saya tunggu anda di tempat biasa. Tolong buktikan janji anda, hanya itu, Assalamu'alaikum,," ucap Yusuf seraya melangkahkan kedua kakinya meninggalkan sepasang kekasih itu.

Setelah cukup jauh Yusuf berlalu, Reynand pun mulai bersuara.
"Kamu kenapa sih, ada apa sama kamu sampai berubah drastis kayak gini??" Ujar Reynand tak percaya.

"Gak papa, sayang. Aku pergi dulu" Dengan wajah datarnya mulai melangkahkan kakinya.

"Kemana sayang?? Mau ditemen-"

"Gak usah, aku mau sendiri dulu. "
Ucap Ulfa memotong perkataan Reynand.

"Tuh cewek kenapa sih?? PMS kali ya??" GumamReynand bingung.

🍂🍂🍂🍂🍂

Sore hari berikutnya, Yusuf kembali menunggu Ulfa di tempat biasa, yakni Taman kota.

Namun kali ini berbeda,
disela-sela muroja'ahnya, Yusuf berhenti karena melihat seorang gadis sudah ada di depannya, siapa lagi kalau bukan Ulfa.

"Hey, udah lama gak nunggunya??" tiba-tiba.

"Assalamu'alaikum " Ucap Yusuf namun tidak mendapat balasan malah kembali disuguhi pertanyaan oleh Ulfa.

"Terus jawabnya apa??" ucapnya polos.

Jodoh Terakhir Pilihan ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang