part 34. katakan ini mimpi!!

949 49 0
                                    


Three months later.....






Tiga bulan sudah berlalu, kini kandungan Ulfa sudah menginjak usia tujuh bulan, itu berarti kurang dari dua bulan lagi Ulfa akan melahirkan bayi pertamanya bersama Farhan.

Tidak di sangka, ternyata sudah tujuh bulan lamanya mereka menjalani hari-hari mereka dengan suka duka fase kehamilan. Dari mulai ngidam yang aneh-aneh, sampai Ulfa yang mendadak jadi kek bocah.

Menyenangkan, mungkin itu yang mereka rasakan selama tujuh bulan Ulfa hamil. Bahagia, sudah pasti mereka rasakan, menanti kehadiran sosok mungil untuk melengkapi kebahagiaan keluarga kecil mereka.

Sekarang mereka lagi di sofa depan televisi, tempat terfavorit mereka kalau lagi mager.

Ulfa tengah duduk menonton televisi sambil mengelus-elus rambut Farhan, sedangkan Farhan sendiri saat ini lagi berbaring di atas sofa dengan menjadikan paha Ulfa sebagai bantalnya.

"Assalamualaikum, dede emesh... Adek di sana sehat kan? Masih gelep gak? Abi kirimin senter ya?!" basa-basi Farhan sambil mengelus perut Ulfa yang saat ini ada di hadapannya.

"Ngomong apaan sih, han?!"

"Ussst,,,  ini percakapan masalah abi dan dede emesh, ummi diem aja"

"Emang gak bisa apa, ngomong sama dedenya yang lebih mutu dikit?!"

"Nggak, ini percakapan alakadarnya, manfaatnya banyak loh, fa"

"Serah deh"

"Dek, Ummi cantik ya? Ntar kalo kamu gede jangan kayak Ummi ya?! Jangan cantik-cantik ngeselin, cantik aja terus imut juga, yah?!" celoteh Farhan lagi yang di balas sentilan tangan Ulfa di dahinya.

"Jangan ajarin anak ajaran sesat!! Belum lahir udah di ajak ngegibah, gimana gede nya?!"

"Yodah kali, sakit tau elah!! Dek, liat tuh kelakuan Ummi kamu, kalo gede nanti jangan di tiru ya!"

"Paan seh"

Yup, Ulfa saat ini sedang mengandung bayi perempuan, jadi jangan heran kalo pas hamil Ulfa jadi sering baperan. Cewek kan gitu ya? Di ciptain jadi makhluk paling rapuh dan mudah banget bapernya.

"Eh, fa! Ntar lahiran mau normal apa sesar?" tanya Farhan asal sambil liat langit-langit rumah dan sambil menikmati setiap sentuhan tangan Ulfa di kepalanya.

"Normal aja"

"Kenapa?!"

"Aku mau ngerasain gimana jerih payah seorang ibu buat ngelahirin bayinya, aku mau ngerasain sakitnya melahirkan dan perjuangan seorang ibu yang rela pertaruhin nyawanya buat ngelahirin bayinya ke dunia, aku mau ngerasain itu semua, han"

"Aku gak nyangka, ternyata di balik sifat kekanak-kanakan kamu, ada sisi keibuan yang buat aku bersyukur punya Ummi dari calon anak-anak aku yang kayak kamu"

"Bisa ae ngegombalnya"

"Ya bisalah, nanem benih aja aku bisa, apalagi ngegombal receh gitu mah kacang!!!"

"Maksud kamu nanem apa?!" ujar Ulfa sambil melototkan matanya kepada Farhan.

"Ya nanem benih, benih cabe lah, benih kelengkeng lah, benih pepaya lah, dan masih banyak berbagai jenis benih lainnya yang kita tanem di halaman belakang"

"Oh, kirain" kata Ulfa sambil mengalihkan pandangannya.

"Kirain apaan?!  Cieee,,, mikir yang iya-iya, ya?" goda Farhan yang membuat wajah Ulfa seketika memerah menahan malu.

Jodoh Terakhir Pilihan ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang