part 42. Fase baru

1.2K 71 22
                                    


"Fa, bangun fa, malaikat kecil kita udah lahir"

Perlahan, Ulfa mulai mengerjap-ngerjapkan matanya sampai akhirnya melek sempurna.

"Farhan?" gumam Ulfa sambil terus mengucek-ngucek matanya.

"Makasih ya, sayang. Kamu udah berjuang buat bayi kita, makasih,," ucap Farhan sambil memeluk Ulfa yang di teruskan dengan mengecup lama keningnya.

"I,,, ini beneran kan? " gumam Ulfa masih tidak percaya.

"Kamu ngomong apaansih?"

Ulfa tidak memberikan respon apapun, batinnya masih bergulat, ia masih tak percaya tapi ini terlalu nyata untuk di bilang hanya mimpi.

"Kamu kenapa sih, hah?" tanya Farhan sambil mengelus kepala Ulfa, gak ketinggalan juga senyumnya. Ulfa hanya menggeleng dengan tatapan kosong.

"Han, bayi kita mana? Cewek apa cowok? Imut gak?! Lebih mirip aku atau kamu?!"

"Sans aja, fa, nanyanya atu-atu. Bayi kita masih di inkubator, dia laki-laki yang ganteng, imut, dan yang pasti mirip aku" ujar Farhan dengan PDnya.

"Yaaaah,,,, kok mirip kamu sih?! Kan yang ngandung hampir sembilan bulan itu kan aku!!" kata Ulfa sambil memanyunkan bibirnya sebagai bentuk kekecewaan, eaaak,,, bahasanya apaan sih nih?!

"Syukur dong mirip aku, masa mirip kamu sih? Cantik dong! Lagian nih ya, wajar aja sih kalo bayi kita nurunin kegantengan aku, secara kan tingkat kegantengan aku tuh udah overload banget"

"Moga aja cuman wajah aja yang mirip, kalo tingkat ke GR-rannya juga nurun mah ogah dah"

"Anggap aja kalo aku udah gak ada ntar, anak kita bisa ingetin kamu sama aku" kata Farhan dengan halus tiba-tiba.

Mata Ulfa yang mulai berkaca-kaca langsung menatap Farhan, bibirnya seketika bergetar, dan tak lama kemudian terdengar isakan.

"Jangan nangis,,, kalo kamu emang sayang sama aku, aku mohon, jangan pernah keluarin airmata itu lagi. Jangan sampe kamu lupa caranya senyum, jangan lupa untuk selalu bahagia"

"Farhan,,,, aku mohon,, hiks,, jangan pernah tinggalin aku,, hiks. Aku gak tau caranya ngurus bayi kita tanpa kamu,, hiks,,, jangan pergi,,, aku mohon" isak Ulfa sangat histeris.

"Aku gak akan kemana-mana, aku selalu di sini. Selama masih ada nama aku di hati kamu, aku bakalan terus sama kamu, selalu"

"Tapi Farhan,,,,"

Perlahan, Farhan mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Ulfa, sambil melambai, sambil tersenyum.

"Farhan!! Kamu mau kemana?!"

"Maaf, fa. Aku harus pergi"



"Farhan!!!!" teriak Ulfa langsung bangkit dari tidurnya.

"Alhamdulillah, nak. Akhirnya kamu sadar juga" ucap Mama Ulfa sambil mencoba membantu Ulfa kembali berbaring.

"Aw!! Ssh,,, kenapa perut Ulfa sakit banget ya, ma? Eh, perut Ulfa kok udah kempes ma?! Isinya mana?! Bayi Ulfa mana ma?!"

"Jangan khawatir, kamu habis operasi sesar karena pendarahan hebat barusan, bayi kamu sehat kok, ganteng. Tapi dia harus di inkubator dulu sampe besok, besok baru kamu bisa liat bayinya"

"Ma, Farhan mana ma?!"

"Mmm,,, Farhan,,," Mama Ulfa tidak tau harus ngomong apa, sampai akhirnya ia hanya mampu menghela nafas panjang.

"Farhan mana, ma?! Suami Ulfa mana?! Bayi Ulfa udah di liat sama abinya kan, ma?"

"Yang sabar ya, nak. Kamu harus ikhlasin suami kamu pergi, Allah udah manggil Farhan kembali kepada-Nya, nungguin kamu di surga sama bayi pertama kalian." ucap Mama Ulfa dengan lembut sambil mengelus kepala putrinya, dengan susah payah ia menahan airmatanya supaya tidak jatuh.

Jodoh Terakhir Pilihan ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang