part 9. calon imam?

1.3K 78 1
                                    

Pagi ini, Ulfa bersiap untuk berangkat kuliah seperti biasa.
Ulfa menuruni anak tangga dan menghampiri Mamanya yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Assalamualaikum,, pagi ma" ucap Ulfa sambil menghampiri Mamanya.

"Wa'alaikumussalam, pagi juga. Oh ya fa, nanti kamu perginya bareng Adira kan??"

"Ya ma, kenapa?" jawab Ulfa sambil melahap nasi goreng buatan mamanya.

"Gak papa, nanti pulangnya tunggu jemputan ya. Ada seseorang yang akan jemput kamu nanti"

"Siapa ma??" ucap Ulfa bingung.

"Ada, nanti sore dia jemput kamu di kampus, kamu jangan kemana-mana."

"Siapa sih??" gumam Ulfa semakin bingung.

"Udah, kamu habisin aja sarapan kamu dulu." ucap Mama Ulfa.

"Ada yang Mama sembunyiin ya dari Ulfa?? Mencurigakan" ucap Ulfa mendramatisir sambil menyipitkan matanya memandang sang Mama.

"Udah ih, jangan mikir yang macam-macam. Lebih baik kamu habisin sarapan kamu sebelum Adira dateng" ucap Mama Ulfa.

"Tapi ma, nanti sore Ulfa ada janji sama Adira untuk ke toko buku. Boleh kan??"

"Iya, nanti Mama minta dia jemput kamu di sana."

"Dia itu si..." ucapannya langsung saja dipotong oleh Mamanya.

"Gak ada pertanyaan lagi, fa" ucap sang Mama.

Ulfa hanya menanggapinya dengan mengernyitkan bahunya dan kembali melanjutkan suapannya dengan acuh.

Bimm..Bimm..

Suara klakson mobil berbunyi dari luar rumah Ulfa yang menandakan bahwa Adira sahabatnya sudah datang. Ulfa segera menyalimi tangan Mamanya dan bergegas masuk ke dalam Mobil Adira.

Dan dalam perjalanan menuju kampus mereka sesekali berbincang.
"Nanti sore jadi ke toko bukunya kan, fa??" tanya Adira yang masih sibuk menyetir.

"Iya, jadi. Gue udah kasih tahu mama kok" jawab Ulfa.

Setelah menjawab pertanyaan Adira tadi, Ulfa kembali teringat dengan ucapan Mamanya mengenai dia tadi. Melihat sahabatnya yang melamun dengan tatapan kosong, Adira pun berinisiatif untuk menanyainya.

"Fa, lo gak papa kan?? Kalok ada masalah cerita aja"

"Gak papa kok" ucap Ulfa lesu.

"Bener?? Cerita aja apa susahnya sih, fa" ucap Adira mulai kesal.

"Bener, ra. Gue cuma kepikiran sama kata-kata Mama gue yang bilang bakalan ada yang jemput gue nanti sore, gue gak tahu siapa yang Mama gue maksud. Firasat gue gak enak" jelas Ulfa.

"Yaelah, fa. Gue kira ada apa, mungkin cuma perasaan lo doang kali." ujar Adira dengan menghela nafas lega.

"Semoga aja deh" ucap Ulfa pasrah.

Setelah mereka berdua sampai di parkiran kampus, Ulfa pun pamit ke kelas duluan pada Adira.

"Ra, gue duluan ya. Kelas gue mau di mulai nih"

"Iya, nanti sore gue tunggu lo ya"

"Yah, gue duluan. Makasih tumpangannya, assalamualaikum" ucap Ulfa tergesa-gesa.

"Wa'alaikumussalam" jawab Adira yang masih di dalam mobilnya dan langsung berlalu memarkirkan mobilnya.

Di saat Ulfa melangkah menuju kelasnya, ia terkejut karena tiba-tiba aula kampusnya menjadi ramai. Dia mengintip sekilas ke dalam ruangan itu, ternyata sedang ada seminar terbuka dengan mendatangkan sosok motivator pengusaha muda yang sukses.

Jodoh Terakhir Pilihan ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang