Two (New Life-2)

1.9K 58 4
                                    

Mengenalmu membuatku mengetahui apa arti bahagia dan disakiti.
Azkandra12.

Drrt...

Drrt...

Drrt...

Sebuah panggilan telepon masuk, yang ternyata dari Austin Samuel Frikh. Austin merupakan pemilik sekolah Javas Excellent High School.

Gadis itu mengambil handphone IPhone XS Max berwarna silver yang berada disakunya. Dia menggeser tombol hijau ke arah kanan, lalu mendekatkan ke telinganya.

Halo Yah?

....

Belum tau.

....

Koridor depan kelas XI. IPS 1.

....

Oh.

....

Hmm.

Azka mengetuk pintu ruangan yang tadi disebutkan oleh Ayahnya. Setelah mendengar sahutan oleh Ayahnya. Azka melangkah masuk dan segera duduk di kursi depan meja Ayahnya.

"Yah? "tanya Azka

"Kenapa? Ngomong - ngomong gimana perjalanan kemarin? " tanya Austin balik

"Biasa aja. " jelas Azka

"Bisa gak kamu lebih sopan sedikit? "bisik Austin sambil mencubit pipi Azka

"Lepasin. " jawab Azka yang kelewat dingin.

"Kenalin, beliau namanya Pak Ibnu Yadlinto. Beliau adalah kepala sekolah di sekolah ini. "ucap Austin

"Azka Riani Frikh, senang bertemu dengan Anda. "ucap Azka sambil menjabat tangan pria di seberang meja.

"Senang bertemu dengan kamu, Azka. Saya dengar kamu sudah lama menggeluti dunia model? "ucap Ibnu

"Hmm. "ucap Azka

"Yah sudah, Pak. Azka masuk ke kelas apa? "ucap Austin

"XI. IPA-1. Sebelah selatan dua blok setelah UKS, Pak. "ucap Ibnu

"Ya sudah, kalau begitu saya pamit dengan putri saya. Terima kasih atas waktunya. " Austin bangkit dari kursi dan menarik lengan Azka keluar dari ruangan itu.

"Sama-sama, Pak Austin. "ucap Ibnu

"Bisakah kamu bersikap sedikit lebih sopan? Sikap kamu tadi sungguh mempermalukan Ayah di depan orang. " jawab Austin

"Saya minta maaf kepada Anda. " jawab Azka dan berlalu memasuki ruang kelas barunya.

"Permisi... "ujar Azka sambil membuka pintu kelas.

"Yah masuk. " Ujar Pak Gandi, guru Fisika.

"Kamu siapa? Murid baru? "tanya Pak Gandi lagi

"Iyah, Pak. " jawab Azka

"Gak papa kok, silahkan perkenalkan diri kamu dulu. Setelah itu baru kamu boleh duduk di kursi yang kosong itu. " jawab Pak Gandi sambil menunjuk kursi kosong yang berada di samping seorang laki-laki dengan nametag Marvin Achta yang tengah membaca buku.

"Baik Pak. Perkenalkan nama saya Azka Riani Frikh pindahan dari London. "ucap Azka

"Kamu anaknya pak Austin Samuel Frikh yang cogan itu?! "pekik seorang gadis rambut hitam diombre hijau neon.

"Hmm. "ucap Azka

"Ya sudah, kamu boleh duduk Azka. " suruh Pak Gandi

"Terima kasih, Pak. " jawab Azka sambil berlalu ke arah tempat duduknya.

Treng...

Treng...

Treng...

Jiena, gadis dengan rambut ombre hijau neon tadi datang ke tempat duduk Azka. Azka dan Jiena berlalu melangkahkan kaki ke kantin.

"Lo mau makan apa, Ka?"tanya Jiena

"Bakso sama es vanila latte aja. "jawab Azka sambil mengeluarkan handphone IPhone nya.

"Oh, bentar yh. Gue mau pesan dulu. "ucap Jien

"Yah Jiena." ucap Azka

"Hay. Murid baru? Boleh minta idline-nya gak? "tanya seorang cowok dengan tampang sangat brandalan tapi mukanya tampan.

"Maaf, tapi lo siapa? "jawab Azka sambil memasang earphone

"Gue Rio Alionovino, anak kelas XII. IPS 2. Lo sendiri ?" ucap Rio sok akrab

"Eh Rio, minggat sono. Gak usah lo gangguin anak baru. Pergi sono, ganggu acara makan aja. " usir Jiena saat sudah sampai.

"Lah jadi ngapa lo yang sewot? Dia aja kagak. " jawab Rio

"Jan ngegas dong, santai mas bro. Kalem kompor di rumah gue udah pake yang listrik bukan gas lagi. " jawab Jiena tak mau kalah.

"Bodo, serah-. "

"Diem woy, gue mau makan bukan mau dengerin ocehan gak berguna kalian berdua. "jawab Azka karena sudah tidak tahan dengan perdebatan mereka berdua

"Maaf, gue cuma mau minta idline lo doang kok. " jawab Rio

"Ini idline gue, pergi sekarang. " usir Azka

"Rasain lo Rio. " menjulurkan lidah ke arah Rio

"Makasih buat idline-nya. "ucap Rio

"Hmm. "ucap Azka

Treng...

Treng...

Treng...

Bel pulang berbunyi, seluruh anak dari kelas X - XII berhamburan keluar kelas. Azka yang sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas terkejut saat ada yang menepuk bahunya.

"Apaan?!! " pekik Azka saat mengetahui orang yang tadi menepuk bahunya.

"Balik bareng gak? "ucap Jiena

"Bareng. " tanya Azka.

"Yah udah, buruan. "ucap Jiena

"Hmm. "ucap Azka sambil memakai tas punggungnya.



Jan lupa votmen guys. 😁

Follow :

IG : Azka_Acha

W : ChilUchil1974

Azka's (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang