Twenty Nine ( Promnight )

337 9 0
                                    

Azka sedang duduk di kursi depan meja rias di kamarnya. Azka hanya diam saat melihat Keiva tengah mencatok rambut panjangnya. Azka kemudian mengambil peralatan make up dan memoleskan ke wajahnya dengan tipis.

Mulai dari BB cream, BB cushion, Foundation, dan lain-lain. Tak lupa eye shadow dan eye liner. Blush on berwarna pink melekat di pipinya dengan sangat tipis. Terakhir sentuhan lip tint berwarna coral mewarnai bibirnya yang ranum.

"Rambut gue udah belum? Perasaan lama amat lo nyatoknya. "ucap Azka

"Noh, rambut lo udah selesai. Cantik kan? "ucap Keiva

"Cantik? Emang gue cantik kok. Lo aja yang baru sadar. "ucap Azka sambil cengengesan

"Halah, minggir sono. Gue mau make up. "ucap Keiva.

"Sini gue pakein. "ucap Azka sambil mendudukan Keiva di kursi meja rias.

Saat Azka tengah merias wajah Keiva. Adnan masuk ke dalam kamar Azka setelah bersiap dengan penampilannya yang mengenakan setelan jas rapi. Adnan duduk di sudut meja rias sambil memainkan handphonenya.

"Lo ngapain disini? "ucap Azka sambil memoleskan blush on ke pipi Keiva.

"Gue mau di tatain rambutnya biar rapi. "ucap Adnan.

"Yah udah sini. "ucap Azka

"Emang si Keiva udah selesai? "ucap Adnan.

"Udah. "ucap Azka

Setelah menata rambut Adnan. Azka, Keiva dan Adnan berangkat menuju hotel*** yang menjadi tempat promnight. Mereka membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk menuju kesana.

Banyak wartawan datang ke hotel tersebut. Azka dan Adnan terkejut, karena tidak menyangka dengan acara yang dibuat oleh Austin. Acara perpisahan kelas XII yang sangat terbuka di media.

Azka dan Adnan yang baru keluar mobil langsung di cegat oleh para wartawan, setelah sebelumnya Keiva telah keluar dari mobil terlebih dahulu dan langsung masuk ke dalam hotel. Wartawan menyerbu Azka dan Adnan dengan berbagai pertanyaan.

"Gimana hubungannya dengan Raveki? Dengar-dengar akan melangsungkan acara tunangan dalam waktu dekat. "ucap Wartawan

"Gue sama dia udah mantan dari 2 tahun yang lalu. Lo semua jangan percaya ama berita yang dia buat. "ucap Azka

"Gue masuk duluan. "ucap Azka sambil menarik lengan Adnan ke dalam hotel.

Azka mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruang ini. Azka terkejut saat melihat banyak kolega-kolega besar teman Austin. Tak terkecuali Jiena dan Raka cs juga muncul di antara kelas XII.

"Artis baru nih. Gila habis di keroyok ama wartawan. "ucap Jiena.

"Alah. Lo aja yang baru tau kalo gue artis. "ucap Azka

"Yah dah iyah, yang sekarang terkenal. "ucap Jiena

"Hahaha, udah kali gak usah ngambek. "ucap Azka

"Hai, Azka."ucap seorang perempuan cantik dengan pakaian kantor.

"Hai, Mba Lia. Udah siap sama hadiahnya? "ucap Azka

"Udah dong, nih hadiahnya. "ucap Lia sambil menyodorkan 6 paperbag kepada Azka.

"Makasih Mba, ntar bonusnya aku kirim. "ucap Azka yang diangguki oleh Lia.

"Nih buat kalian semua. "ucap Azka sambil membagikan paperbag Raka cs, Jiena, dan Keiva.

"Ceritanya hadiah buat perpisahan? "ucap Marvel.

Azka's (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang