Eleven (Meet Again)

494 19 1
                                    

Keesokan harinya, Azka yang telah siap dengan seragam dan berbagai atribut pelengkapnya segera mengambil roti yang telah tersedia di atas piring.

Azka memakan sambil melangkah ke arah depan Town Carsnya. Azka menekan tombol remot kontrol sambil memilih mobil Ferrari 458 Spider warna merah miliknya.

Azka segera memacu mobilnya dan membiarkan mobilnya membelah jalanan ibu kota. Azka meninggalkan Adnan yang masih asik dengan sarapannya. Sesekali Azka menyuapkan roti ke dalam mulutnya sambil menyetir.

Brum... Brum... Brum...

Azka turun dari mobil dan langsung mendapat sambutan dan tatapam dari siswa-siswi seantero sekolahan yang melihatnya. Mulai dari pujian sinis, hinaan, kritik, dan lain-lain. Tanpa Azka duga, ia telah menabrak Raka, si es batu balokan.

"Kalo jalan pake mata dong! "ucap Raka dingin

"Eh cowok bego, jalan ya pake kaki lah cuma liatnya aj pake mata. Ketos kok begonya sepanjang masa! "teriak Azka sambil menghembuskan nafas dengan kasar.

"Jan nyolot dong. "ucap Raka

"Lo yang nyolot dari tadi, bege. Dasar ketos biadab! "ucap Azka

Selagi mereka sibuk, semua siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor sengaja berhenti untuk melihat dan bahkan memvideo dan membuat snapgram.

Ketos ama bad girl berantem.
Most Wanted lagi berantem.
Cocoknya...
Goals Couple banget...
Iri gue sama Azka, setiap hari dikelilingi ama cogan mulu...
Calon imam gue, lagi berantem ama cabe..
Keganjenan banget dah
Dasar jalang...

"Bisa gak sih, lo gak usah cari masalah ama gue? "ucap Raka

"Dih geer bener dah. Gue nyari masalah ama lo?! Hellow, apa kata dunia terutama tanah kuburan?! Pengen banget yah, gue jadi fans lo yang selalu muji2 lo?! Jan harap! "ucap Azka

Azka tersenyum smirk dan meninggalkan Raka yang masih mematung di sana.

"Azka!!! "pekik Jiena saat melihat kedatangan Azka.

"Sans ae kali mbaknya. Saya gak budek. "sinis Azka sambil melirik ke arah Jiena.

"Hehehe, maaf. Gue mau curhat boleh? "ucap Jiena sambil menunduk menahan air matanya.

"Sorry, gak bermaksud buat nyakitin. Gimana ceritanya? "ucap Azka

"Hiks... Gue kemaren... Hiks... Habis putus dari Kevi. Hiks... Dia selingkuh Ka!!! "teriak Jiena yang diiringi tangis yang semakin mengeras.

"Shutt, udah yah. Laki-laki kek Kevi, itu cuma laki-laki boongan. "ucap Azka sambil menenangkan Jiena.

"Boongan? "ucap Jiena sambil cengo.

"Yah, karena bisanya cuma mainin perasaan. Bukan mencintai tulus dengan hati. Laki-laki kek dia mah gak perlu di tangisin. Kalo habis kena karma, paling dia nyesel minta balikan lagi ama lo. "ucap Azka sambil memeluk Jiena.

"Makasih, yah Ka. Lo udah mau dengerin curhatan gue dan hibur gue. "ucap Jiena sambil melepas pelukan mereka berdua.

"Jam pelajaran Bu Nia kan? Mau bolos gak? "tawar Azka kepada Jiena.

"Boleh, tapi ke rest room aja yah? "ucap Jiena

"Oke, kuy lah sebelum bel. "ucap Azka santai sambil melangkah pergi dari kelas yang diikuti oleh Jiena.

Jiena terkejut saat melihat ada lift pribadi di dalam sekolahan ini. Azka terkekeh saat melihat ekspresi Jiena yang cengo abis. Azka langsung menarik lengan Jiena begitu pintu lift terbuka.

Azka's (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang