Twelve (Meet Again -2)

359 15 0
                                    

Brum... Brum... Brum...

Azka keluar dari mobilnya menyampirkan tas punggungnya pada bahu sebelah kanan. Azka memakai earphone lalu menghubungkan ke handphonenya.
Azka berjalan santai sambil meletup-letupkan permen karet yang sengaja ia bawa dari rumahnya. Banyak siswa-siswi seantero sekolahan yang menatapnya dengan banyak tatapan.

Bidadari lewat
Azka rambutnya cantik
Kak, minta idline-nya dong
Kak aku kenalan boleh gak?
Kakak itu adik kembarnya Acha yah?
Ka, pacaran ama gue yok?
Dasar cewek keganjenan
Gue pengen jadi Azka
Enak banget...
Masih SMA aja belagu pake pamer mobil...

Bruk...

Azka langsung berdiri dan membersihkan seragamnya setelah dirinya di dorong Jessy dan kawan-kawan. Azka hanya menatap dingin, karena Azka sudah terbiasa dengan Jessy. Bahkan kali ini dirinya sudah mempersiapkan kematian Jessy.

"Sans ae kali mbaknya, kalo mau lewat. Lewat aja di samping, jalan masih lebar kenapa lo nyari masalah sendiri? "ucap Azka dingin.

"Eh lo tuh yah, jadi cewek gak usah keganjenan. Udah dibilangin jan deket-deket Raka, lo malah deket-deket Raka. Kurang puas, ama teror surat yang gue kasih? huh?! "ucap Jessy garang.

"Oh jadi lo yang ngasih surat, gue sih gak pernah takut ama ancaman model begituan. Jes, gimana kalo kita bermain? Sekalian pas diliatin orang. "ucap Azka sambil tersenyum smirk.

"Oke, gue terima tantangan lo. "ucap Jessy

"One on One, no other person in this game. You agree? "ucap Azka santai
(Satu lawan satu, tidak boleh ada orang lain dalam permainan ini. Lo setuju?).

"Oke, gue setuju. Guys, kalian semua mundur, kalo perlu balik aja ke kelas. "ucap Jessy

"Oke, tapi ini beneran lo suruh kita balik? "ucap Ghea

"Yah. "ucap Jessy.

"Mari kita bermain Jessy. "ucap Azka sambil tersenyum smirk.

"Lo mau milih no 1 ato 2? "tanya Azka dingin sambil menyusun kertas bertuliskan nomor 1 dan 2 di lantai.

"Satu. "ucap Jessy sambil menunjuk ke arah kertas bertuliskan nomor 1.

"Beneran? Gak mau lo ubah? "ucap Azka

"Beneran. "ucap Jessy.

"Oke, sebentar. Ucapin selamat tinggal pada rambut lo, Jessy. "ucap Azka sambil menggunting rambut panjang Jessy dan tersenyum smirk.

"Azka, berhenti. "ucap Raka

"Eh, ketos biadab dateng. Telat, pertunjukan sudah selesai. Gue disini gak salah, tanya aja ke anak kelas sepuluh yang ngevideoin dari awal. "ucap Azka dingin

"Bye, ketos biadab. "ucap Azka sambil melangkah pergi ke arah kelasnya yang berada di lantai dua.

Skip...

"Habis ngapain lo? "tanya Keiva yang ternyata sudah ada di kelas.

"Abis maen2 bentaran ama kakak kelas yang nyolot. "ucap Azka santai

"Azka, ada yang nyariin noh. Katanya murid baru. "ucap Sela.

"Oh iya, yok Kei. Keliling gedung bareng gue. "ucap Azka

"Ayo. "ucap Keiva sambil berjalan menyusul Azka.

"Lo? "ucap Azka dan Keiva bersamaan.

"Oh hai, gue Raveki. Lo gak lupa sama gue kan? "ucap Raveki.

Azka's (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang