Pagi² sekali,Rana sudah bangun,dia akan jogging bersama Revan. Rana tersenyum membayangkan apa yg akan di lakukan nya nanti saat bersama dengan Revan. Rana menoleh ke samping, disana masih ada Dinda yg memeluknya dengan keadaan tertidur pulas. Rana mengusap wajahnya. Sahabatnya ini akan berjuang mendapatkan hadiah olimpiade. Rana berdoa agar selama Dinda seperti ini kepadanya. Dinda yg manja Kepadanya, Dinda yg selalu menampakkan senyumnya saat bersamanya, Dinda yg selalu membelikannya jajan, Dinda yg selalu maju paling depan saat ada orang yg membuatnya terluka. Rana tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya nanti tanpa Dinda,atau sebaliknya.
Rana bangkit dari tidurnya,dengan hati² Rana agar tidak membangunkan Dinda dari tidurnya.
Rana mandi dan mengganti bajunya. Setelahnya Rana turun.
"Loh,kamu kok udah bangun? Ini kan hari Sabtu" Tina heran dengan anaknya ini.
"Hehe,mau jogging ma sama teman" jawab Rana.
"Dinda gak diajak?"
"Ngak ma,biarin aja Dinda tidur. Nanti dia harus berangkat kan untuk olimpiade"
"Yaudah,hati². Jangan makan jajan sembarangan" pesan Tina.
"Iya ma,Rana pergi ya. Mama jangan kecapean. Kan ada ayah yg kerja" kata Rana sambil mencium pipi mamanya.
Tina hanya tersenyum melihat anaknya yg semakin besar.
Rana berlari keluar rumah,menuju bagasi dan mengeluarkan sepedanya. Mengayuh nya dengan semangat 45, Rana sudah tidak sabar menjumpai Revan.
Sampai Di taman. Rana langsung menghampiri Revan, mereka memang sudah menentukan tempatnya.
"Hai" sapa Rana dengan senyum yg manis. Revan yg melihatnya otomatis juga tersenyum
"Sini sepedanya,biar gue titipin ke kedai pak Tono" Kata Revan
Rana memberikan sepedanya kepada Revan. Revan langsung meletakkannya di kedai Pak Toni. Lalu menghampiri Rana, menggenggam tangan Rana. Berjalan menyusuri taman. Mereka hanya berjalan² mengelilingi taman. Rana tertawa mendengar lelucuon dari Revan. Rana bahagia, begitu juga dengan Revan.
--
Dinda bangun dari tidurnya. Ini sudah pukul 08.00. Dia akan pulang kerumah untuk mengambil tas dan segala perlengkapan lainnya. Dinda menoleh ke arah samping. Seingatnya,Dia tidur dengan memeluk Rana. Tapi sekarang sahabatnya itu dimana?. Dinda memasuki kamar mandi, kemudian mandi.
Setelahnya dia turun ke bawah. Tapi dia tidak menemukan siapa²,hanya ada pelayan.
"Mbak,Rana ada dimana?" Dinda bertanya kepada seorang pelayan.
"Maaf non. Saya tidak tau keberadaan non Rana. Saya baru saja dtng"jawab pelayan itu.
"Terima kasih" Kemudian Dinda berjalan keluar rumah,memasuki bagasi untuk mengeluarkan motornya. Membelah jalan menuju rumah.
Sesampai di rumahnya Dinda langsung masuk. Menuju kamarnya dan mengambil tas serta peralatan lainnya. Setelah itu. dia keluar. Menuruni tangga dan keluar lagi. Tapi suara seseorang menghentikannya.
"Mau kemana kamu? Baru pulang sudah pergi lagi. Kenapa kamu tidak sekalian saja angkat kaki dari rumah ini."
Itu suara mamanya. Kemarin papanya sekarang mamanya. Kenapa semua orang seakan tidak menyukai keberadaanya.
Dinda diam,tidak menjawab perkataan mamanya. Dia kembali berjalan ke arah motornya.
"Tunggu. Mama belum selesai bicara"

KAMU SEDANG MEMBACA
Friend? Don't Leave Me(Completed)
RandomKisah Persahabatan Rana Dan Dinda, Yang Penuh Tantangan. Kisah Dinda dengan cinta pertamanya dan juga sahabat yg menjadi prioritas di atas segalanya bahkan di atas orang tuanya. Kisah Rana yg selalu membuat Dinda Terluka Orangtua Dinda yg berpisah...