9

29 4 0
                                        

Dinda bangun pagi² sekali. Mereka akan kembali ke jakarta subuh ini. Kata guru pengawas agar cepat sempat dan bisa istirahat.

Dinda sudah selesai, menyandang tas nya dan mengangkat dus yg berisikan oleh² untuk Rana. Berjalan dan menuju bus tepatnya bagasi dan meletakkan barangnya.

Dinda duduk di dalam bus menunggu yg lain, tertidur karena rasa bosan

----

Rana bangun,memasuki kamar mandi, dan mandi. Setelahnya Rana memakai seragam. Rana turun dengan menyandang tas nya. Rana berjalan menuju rak sepatu.

"Bi,kaos kaki Rana mana? Kok gak ada?" teriak Rana,Rana tidak sadar ada seseorang yg melihat ke arahnya.

"Nih"

"Makasih bi--" Rana terkejut dengan orang yg memberikan kaos kakinya

"Lo kok disini?" tanya Rana

"Emang kenapa? Gue kan mau jemput pacar gue" sahut Revan "Lo bisa hidup mandiri mulai sekarang,karna bentar lagi lo bakal nikah sama gue. Masa gue sih yg ngambil kaos kaki lo"kekeh Revan.

Rana menunduk, Rana malu sungguh.

"Yaudah pake sepatunya"suruh Revan

Rana hanya mengangguk dan memakai sepatunya setelahnya dia pamit kepada orang tuanya.

"Ma, Pa. Rana berangkat yah"Pamit nya

"Kamu gak makan?"Tanya mamanya

"Nanti aja di kantin. Rana piket."

"Tunggu,mama bakal buat bekal buat kamu. Gak usah makan di kantin. Gak Sehat"

Rana hanya menunggu. Mamanya segera memasukkan makanan nya ke dalam kotak nasi,dan menyerahkannya ke pada Rana

"Kok dua?" heran Rana

"Nanti kamu makannya sama Revan" kata mamanya. Rana hanya menurut. Mencium punggung tangan mamanya dan kedua pipi mamanya dan juga papanya.

"Rana berangkat yah"Pamit Rana lagi

"Om,Tan. Revan sama Rana  berangkat yah"pamit Revan juga sambil menyalam mama dan papa Rana.

"Hati² yah bawa motornya. Jangan ngebut."pesan mama Rana

Revan mengangguk dan keluar menuju motornya.

"Ayo naik"perintah Revan. Rana menurut,tapi dia kesulitan menaiki motor Revan. Revan yg menyadarinya membantu Rana.

"Pegangan"perintah Revan lagi. Rana memegang tas Revan.

"Udah ayo"

"Pegangan dulu"

"Gue udah pegangan"

"Mana?" tanya Revan sembari menundukan kepalanya.

"Gue pegang tas lo"sahut Rana

"Yaelah,udah pacaran juga." Revan menarik tangan Rana. Melingkarkannyaa pada pinggangnya. Jantung Rana berdebar dengan kencang. Ini kedua kalinya Rana memeluk Revan di atas motor walaupun masih ada tas Revan yg menjadi penghalang. Rana menyenderkan kepalanya pada punggung Revan,tempat itu akan menjadi tempat yg nyaman bagi Rana.

Friend? Don't Leave Me(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang