10

36 5 0
                                    

Dinda dan Rana berjalan menuju kelas. Sesekali Dinda tersenyum saat Rana bercerita tentang 3 hari yg terlewatkan nya. Mereka sampai di kelas, meletakan tas dan duduk. Baru saja Dinda ingin mengeluarkan hp nya bel sudah berbunyi.

"Ayo turun. Gue gak sabar dengar kepala sekolah ngumumin lo sebagai pemenang olimpiade"kata Rana menarik tangan Dinda. Dinda hanya mengikut saja.

Mereka berbaris di urut yg ketengah. Rana kepanasan karna sinar matahari yg begitu menyengat. Dinda yg melihatnya berkeringat langsung menggantikan posisi nya yg menghadap matahari. Ukuran badan  Dinda yg lebih tinggi dari Rana membuatnya bisa menghalangi sinar matahari, Rana tersenyum, Dinda begitu mengerti dirinya. Dinda sudah seperti pacarnya. Sebab itu dia membuat nama Dinda di kontak hp nya MyBoyGirl❤.

"Bapak akan mengumumkan pemenang olimpiade. Bersyukur kita mendapatkan 3 juara" kepala sekolah mengumumkan pemenang. Semua bertepuk meriah. Terutama saat nama Dinda dipanggil.

"Berikan tepuk tangan yg meriah lagi" semua bertepuk tangan termasuk Rana yg begitu semangat.

"Silahkan kembali lagi"perintah kepsek

Mereka kembali seraya kepsek selesai berpidato dan membubarkan barisan. Semua kembali ke kelas masing².

----

Dinda bosan sendiri di Kelas. Tadi Rana mengajak nya ke perpus tapi Dinda tidak mau, Dinda tidak terlalu suka untuk membaca, Dinda lebih suka hal yg menantang seperti berantam.

Dinda berdiri, berjalan menuju rooftop sekedar menenangkan diri. menaiki tangga, matanya melihat seseorang juga ada di sana,bukan seseorang lebih tepatnya sepasang kekasih mungkin mereka ingin berpacaran dan Dinda sama sekali tidak peduli. Dinda berjalan menuju sudut lain, tapi langkah nya terhenti tepat di belakang sepasang kekasih itu. Dinda melihat kemesraan mereka dan Dinda juga melihat cowoknya mencium kening ceweknya.

"Jadi,perpus udah pindah ke rooftop? Sejak kapan?"katanya dengan suara yg cukup keras,membuat sepasang kekasih itu menoleh kearah nya. Mereka terkejut.

"Din, Dinda. Lo--."

"Kenapa? lo terkejut?"potong Dinda

"Lo ngapain disini?"

"Harus nya gue yg nanya,lo ngapain disini sama Revan? Perpus udah pindah ke sini? Mana? gue gak lihat buku disini,gue gak lihat muka serius lo kalo lagi baca buku?"tanya Dinda dengan emosi yg dia tahan. Dinda tidak bisa berpikir sekarang.

"Gue bisa jelasin Din"

"Lo mau jelasin apa hah?"Dinda berusaha untuk tetap tenang tetapi tetap saja Dinda tersulut emosi.

Rana terdiam, Rana tidak tau harus menjawab apa,apa yg harus Rana katakan?

"Kenapa lo diam? Lo mau jelasin apa? Lo mau jelasin kalau gue cuma salah paham,lo mau jelasin kalau apa yg gue pikirin itu semua salah? Atau lo mau jelasin gosip yg udah tersebar ke seluruh penjuru sekolah?" Dinda sudah tidak dapat menahan emosinya lebih baik Dinda pergi dari pada harus melakukan kejahatan fisik pada Rana dan Revan.

"Gue kecewa sama lo. Gue kira lo orang yg paling ngerti gue" Dinda berbalik dan pergi

"Gue sama Rana emang pacaran" Revan membuka suara untuk pertama kalinya, Revan tidak tahan melihat Rana yg menangis

Dinda berhenti,mmenunggu Revan melanjutkan perkataannya

"Gue pikir gak ada yg salah dari situ"kata Revan lagi

Friend? Don't Leave Me(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang