12

32 4 0
                                    

Dinda mengambil tas besarnya yg berisi bajunya. Tadi dia menitipkan nya pada kantin. Sekarang dia akan mencari rumah untuk tempatnya tinggal.

"Gue ikut bareng lo yah"seseorang menghentikan kegiatannya. Dinda menoleh dan mendapati Rana yg sedang tersenyum padanya.

"Bisa kan?"tanya Rana dengan senyum yg masih tersenyum

"Gak"jawab Dinda dengan dingin. Mengeluarkan motornya dan menancapkan gas meninggalkan Rana yg menatap nya dengan sedih

"Lo pulang bareng gue aja" kata Revan dengan senyum.

Rana mengangguk dan memasuki mobil Revan

Mereka membelah jalan. Tidak ada yg ingin membuka percakapan. Hening. Sampai akhirnya Revan mengalah

"Jangan bengong aja,muka lo jelek"Kata Revan sambil mengelus kepala Rana.

Rana menoleh,tersenyum dan menganggukan dengan lemah

"Lo kenapa?"

"Gue sedih lihat Dinda. Lo tau gak, semalam Dinda gak pulang ke rumah dan tidur di sekolah"

"Seriusan?"

Rana mengangguk dengan lemah

"Dinda juga merokok,padahal dia udah janji sama gue gak bakalan ngerokok lagi"

"Kalau merokok sih gapapa, soalnya anak sekolah udah biasa merokok"

"Lo tuh gak ngerti banget sih. Dia punya penyakit asma. Penyakitnya bakal kambuh kalau dia merokok lagi"

"Trus gue harus ngapain"

"Anterin gue ke rumahnya"

Revan hanya menganggukan dan mengantarkan Rana ke rumah Dinda.

Sampai di rumah Dinda,Rana heran mengapa begitu sepi? Dinda belum pulang? Kemana anak itu sekarang?

Rana menekan bel rumah Dinda

"Sebentar"

Seseorang keluar dari rumah itu

"Nyari siapa dek?"

"Nyari Dinda bu"

"Dinda? Tidak ada yg bernama Dinda disini mungkin kamu salah alamat"

"Ngak bu,Saya tidak mungkin salah. Ini rumah teman saya,seharusnya saya bertanya. Ibu ngapain disini? Ini kediaman keluarga Julfan"

"Oh,keluarga Julfan tidak disini lagi. Mereka sudah menjual rumah ini kepada keluarga saya"

Rana bingung

"Lalu kemana Keluarga Julfan sekarang?"

"Maaf dek saya tidak tau. Saya permisi dulu banyak yg harus saya bereskan lagi"

"Terima kasih bu. Maaf saya menganggu."

Ibu itu tersenyum dan masuk ke dalan rumah lagi. Rana pergi menuju mobil Revan.

"Kenapa? Dinda nya gak ada?"

"Ngak, Dinda udah gak tinggal disitu lagi"

"Loh kenapa?"

"Gue juga gak tau"kata Rana dengan menyenderkan Punggung,membuang nafas nya dengan kasar. Revan mengelus kepala Rana

"Kita cari Dinda yah"kata Revan menenangkan Rana. Rana hanya menganggukan. Rana memalingkan kepalanya ke luar jendela.

"Rana?"panggil Revan

Rana menoleh.

"Lo oke?"

Friend? Don't Leave Me(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang