perfect - kth.

2 - Prolog.

Ini baru awalan, belum ada apa-apa. Apalagi bawa perasaan, jangan dulu. ~

•••

Jisoo's pov.

"Pikiranmu itu sudah bulat, Jis?"

"Sudah. Aku gedek sekali liat Taehyung yang sangat dingin, apalagi terhadap perempuan. Aku yakin dia tidak seperti yang orang lain katakan." Jawabku mantap ke Jennie.

"Kau selalu saja yakin. Itu memang kepribadianmu sejak kecil ya." Ucap Jennie sambil meminum jus stroberinya.

Jennie, sahabat masa kecilku yang dijuluki orang sekitar - dimana ada Jennie, pasti ada Jisoo. - , begitu pun sebaliknya.

Aku hanya tertawa sambil melihat ke arah lelaki di meja sebrang yang sedang memakan makanannya di kantin ini bersama 6 orang temannya.

"Seberapa besar sih rasa suka mu itu ke Taehyung?" Tanya Jennie, aku menoleh.

Aku hanya menggeleng tidak tahu.

"Lalu? Kau mau bagaimana?"

"Aku? Aku akan menempel terus dengannya. Dan membiarkan sang Ratu Jisoo dengan Raja Taehyung berpacaran, lalu menikah, lalu mereka bahagia selamanya." Ucapku asal.

"Susah-susah memacari Taehyung, padahal banyak sekali pria yang mau dengan mu." Jawab Jennie sambil tertawa.

"Siapa? Pria-pria brengsek yang hanya mau meniduriku?" Tanyaku seakan-akan bodoh.

Jennie tertawa lepas lalu berhigh-five denganku.

"Ck. Perempuan itu selalu berisik." Ucap Taehyung yang masih kedengeran oleh ku dan Jennie.

"Peduli apa kau?!" Teriak Jennie tak kalah keras dengan suara tertawanya tadi.

"Jis, gebetan lu tuh. Ngurus banget." Ucap Jennie asal. Memang aku dan Jennie kalau sudah marah, bakal ngomong gue-lu.

Aku melotot.

"Apa?!" Bentak Taehyung sambil melirik kearahku sebentar, aku hanya tersenyum.

Hey, lelaki mana yang tidak mati jika disenyumin oleh Jisoo?

Tentu hanya Taehyung yang tidak peduli.

"Gua mau per--"

"Eh jangan. Aku sama Jennie aja yang pergi. Kalian lanjut ngumpul gih. Maaf ya kalau berisik." Potong ku berdiri ketika melihat Taehyung sudah berdiri ingin pergi dari kantin.

"Apa deh? Kok malah kita yang ngalah?" Tanya Jennie saat kami berdua berjalan pergi menjauh dari kantin.

"Ya biarinlah. Ngomong-ngomong, kau belum ngerjain pr Matematika hari ini kan? Maka kerjainlah."

Ya, aku selalu tahu kalau Jennie belum mengerjakan tugas apapun, karna itu sudah menjadi kebiasaan temannya itu.

Jennie pun selalu tahu kalau aku selalu mengerjakan tugas apapun. Karna ia tahu, bahwa perempuan yang bernama Jisoo selalu menjadi juara 2 nilai di atas rata-rata di sekolah ini.