6 - Birthday Party.

6.4K 899 83
                                    

Aku mencintaimu. Tolong jaga perasaanku. ~

•••

"Apa? Udah serius!"

•••

Author's pov

Hari sabtu menunjukkan pukul 8 pagi, tetapi wanita dengan paras cantik bak bidadari itu baru terbangun karna anjingnya yang terus menjilati wajahnya.

"Dalgom, ini masih pagi." Rengek Jisoo lalu mengambil posisi yang nyenyak untuk tidur kembali.

"Anak gadis harusnya jam segini udah cantik." Ucap lelaki dengan suara yang sangat dikenal oleh Jisoo.

"Papah?! Sejak kapan kau pulang?" Teriak Jisoo langsung berlari memeluk pria jangkung itu.

"Tadi malam, tapi kau sudah nyenyak dengan tidurmu. Memangnya Jichu tidak mau papah dan mamah pulang?" Jawab Papahnya itu dan dibalas cengiran oleh si gadis.

"Jangan panggil aku Jichu! Aku sudah dewasa, tidak cocok lagi." Ucap Jisoo melepaskan pelukan lalu memutar bola matanya.

"Dimana mamah?" Tanya Jisoo.

"Ah, baiklah. Kau sudah dewasa ternyata, tapi bagi papah kau masih kecil." Jawab papahnya.

"Mamah didapur, ayo kita sarapan." Lanjut papahnya lalu keluar dari kamar anaknya mendahului Jisoo.

Jisoo mengangguk lalu keluar dari kamarnya yang berada dilantai atas.

Jisoo duduk di meja makan lalu memakan sandwitch yang dibuat oleh mamahnya.

"Nanti sore kau harus bersiap-siap, Jis. Papah dan mamah akan pergi ke pesta ulang tahun teman papah, kau harus ikut." Ucap mamah yang sedang memakan makanannya juga.

"Harus banget ikut mah? Males. Nanti pake makeup-makeupan segala, jelek tau."

Ya. Jisoo sering kali ikut pesta orang tuanya. Dan pastinya, ia selalu memakai gaun, harus anggun, dan terlihat cantik dengan makeup tebal diwajahnya.

Padahal, kalian tau sendiri kan? Jisoo sudah cantik dan menawan tanpa berdandan.

"You're beautiful, honey." Ucap papahnya kali ini yang dibalas hembusan nafas panjang oleh sigadis.

"Jam berapa kita berangkat?" Tanya Jisoo dengan gigitan terakhir di sandwitch nya.

"Jam 6, Pesta dimulai jam 7."

See? Padahal kan Jisoo ingin menjadi kebo dihari libur.

•••

"Mah, yang benar saja! Aku malu dengan dressnya. Tidak bisakah aku memilih dress untukku sendiri?" Teriak Jisoo dari kamarnya, padahal kamar orang tuanya berada dibawah.

"Tidak ada waktu lagi, sayang. Ayo kita berangkat." Jawab mamahnya yang baru keluar dari kamarnya dan duduk diruang tamu.

Tak lama setelah itu, Jisoo memutuskan untuk mengikuti apa yang diomongkan mamahnya lalu turun kebawah.

"Tuhkan. Kau terlihat elegan." Ucap mamahnya dengan wajah bersinar karna paras anaknya yang begitu cantik.

Bahkan mamahnya sendiri bingung, kenapa anaknya bisa secantik itu.

perfect - kth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang