10 - Sweet Lips.

6.7K 913 85
                                    

Kalau tidak tahu, setidaknya jangan memperburuk. ~

•••

"Aku akan menunggumu."

•••

Author's pov

Jisoo terduduk lemas dibangku kelasnya setelah apa yang terjadi bersama Taehyung di Rooftop.

"Jisoo! Jangan bengong mulu!" Teriak Jennie membuyarkan lamunan Jisoo.

"Aku masih ga percaya, Jen!" Ujar Jisoo menggoyang-goyangkan lengan temannya yang berada disampingnya.

Sekarang ini mereka sedang free class karna guru-guru sedang rapat membicarakan karya wisata ke pulau Jeju.

Jennie mencubit lengan Jisoo, "Sadarlah! Taehyung sudah jatuh ke pesonamu!"

"Tapi itukan tidak mungkin!" Rengek Jisoo seakan-akan ia menangis.

Jennie beralih menepuk-nepuk punggung temannya, "Cup cup cup, kau dicium oleh Taehyung. Siapa lelaki yang mencium perempuan tanpa ada rasa?"

Jisoo terdiam.

"Tapi, Taehyung bilang dia belum ada rasa!" Rengek Jisoo kembali.

"Belum kan? Berarti nanti pasti ia bakal suka!"

Sementara itu, disamping kelas Jisoo dan Jennie, sekumpulan lelaki yang memiliki 7 orang anggota itu sedang berdiskusi.

"Benarkah? Johan mengajak kita untuk berkelahi lagi?" Tanya Seokjin.

Taehyung mengangguk lalu mengiyakan, "Iya. Namun, aku tidak tahu apa alasannya mengajak Bangtan berkelahi."

"Masalah Johan sudah selesai dengan anak Bangtan sejak Taeyong dipenjara." Ucap Yoongi.

Taehyung berpikir keras, "Johan berteman dengan Taeyong kan?" Tanya Taehyung.

Yoongi mengangguk.

"Berarti Johan berteman juga dengan Jinyoung?" Tanya Taehyung lagi yang membuat anak Bangtan terdiam mengerti.

"Kau yang menonjok Jinyoung, tetapi Bangtan yang diundang. Baiklah, si brengsek Johan, Jinyoung, atau Taeyong tak ada bedanya. Jika kita sudah diajak, maka kita harus menerima ajakannya." Ucap Namjoon.

Taehyung tersenyum dan diikuti Bangtan yang melukis smirk diwajahnya.

Lalu mereka membawa tas mereka dan keluar dari gerbang dengan santai.

Tenanglah. Jika Bangtan ingin bolos, hanya menyogok Pak Ujang dengan uang senilai jutaan won.

Tanpa sepengetahuan guru dan siswa lain, Bangtan sudah berhasil kabur dari sekolah dengan motornya masing-masing ke tempat yang sudah dijanjikan oleh sang musuh, lapangan Basket umum.

Mereka disambut oleh sekongkolan anak lelaki dengan tubuh sama besar dengan anak Bangtan.

"Tidak ku sangka Bangtan bakal datang." Ucap lelaki dengan rambut yang berwarna pirang, dikenal dengan nama Johan.

"Cepat beritahu apa maumu, bajingan!" Teriak Taehyung yang maju mendekat didepan Johan.

"Mauku? Ini."

Dan satu pukulan tertuju diperut Taehyung dengan keras yang membuat emosi Taehyung meluap.

"Brengsek. Jauhi Jisoo, biarkan dia dengan Jinyoung dan Taeyong!"

Teman seperjuangan Johan pun ikut memukuli Bangtan.

Dengan cepat, keadaan berbalik.

perfect - kth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang