part 9

9.3K 275 6
                                    

Clara berjalan memasuki kantornya dengan senyuman tipis. Banyak pasang mata yang memandangnya dengan berbagai macam pandangan. Namun, ia tak memperdulikan nya dan terus berjalan memasuki ruangannya.

Sesampainya ia di ruangannya, ia mendudukan tubuhnya di kursi yang berada di ruangan tersebut. Ia mulai menyalakan komputer dan mengerjakan tugas yang harus ia kerjakan.

"Oh iya, berkas ini harus di tanda tangani pak Arden dan pak kalvi, pak Arden masuk ga ya?" Tanyanya bermonolog.
"Coba gue cek dulu deh," lanjutnya dan beranjak keluar ruangannya.

Tok ... Tok ... Tok

Clara mengetuk pintu ruangan Arden.

"Masuk!" Suara Arden yang terdengar dari dalam.
'pak Arden udah masuk,' batin Clara.
Kemudian ia memutar knop pintu dan memasuki ruangan tersebut.

"Permisi pak," ucap Clara, Arden tersenyum.

"Ada apa clar?" Tanya Arden

"Ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani," ucap Clara, Arden mengangguk.

"Baiklah, mana?" Tanya nya

"Ini pak," ucap Clara sembari menyerahkan beberapa berkas tersebut.
"Em ... Bapak sudah sehat?" Tanya Clara basa-basi, Arden tersenyum.

"Sudah lumayan, walaupun sedikit lemas," ucap Arden, Clara mengangguk.
"Sudah selesai clar," lanjut Arden, Clara mengangguk.

"Baiklah, kalau begitu saya harus menyerahkan berkas-berkas ini ke pak kalvi, saya permisi pak," ucap Clara, Arden mengangguk, Clara segera berbalik dan keluar dari ruangan Arden dan melangkah menuju ruangan kalvi.

Tok ... Tok ... Tok

Clara mengetuk pintu ruangan kalvi, detik berikutnya terdengar suara sahutan dari dalam.

"Masuk!" Teriak suara familiar, yaitu suara kalvi. Clara bergegas memasuki ruangan tersebut.

"Clara?" Tanya kalvi sedikit bingung

"Permisi pak, ada beberapa berkas yang harus di tanda tangani bapak," jelas Clara, kalvi mengangguk mengerti. Clara segera menyerahkan berkas-berkas tersebut dan mulai di tanda tangani oleh kalvi.

Seusai melakukan pekerjaannya, Clara bergegas kembali ke ruangannya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan.

~~~~~~~~~~

Sekitar hampir 5 jam jari dan matanya berkutat dengan komputer. Sesekali ia berhenti untuk sekedar minum secangkir kopi dan sedikit meregangkan otot-ototnya.

Jam sudah menunjukkan pukul istirahat, baik Clara maupun karyawan lainnya, menghembuskan nafas lega.

"Gila, laper banget gue," ucap Clara sambil memegangi perutnya. Lalu, ia berjalan ke arah keluar ruangannya.

Bertepatan saat itu, Clara keluar dari ruangan bersamaan dengan Arden yang baru saja keluar dari ruangannya.

"Clara mau ke kantin?" Tanya Arden, Clara mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Yaudah kalo gitu bareng aja," lanjut Arden dan langsung menarik pergelangan tangan Clara. Clara sedikit tersentak namun ia mencoba menyamai langkah Arden.

~~~~~~~~~

"Clar, mau pesan apa?" Tanya Arden ketika mereka sampai dan duduk di kantin.

"Pasta," jawab Clara, Arden mengangguk

"Minumnya?" Tanya Arden, Clara nampak berfikir sejenak dan langsung tersenyum.

"Apapun makanannya, minumnya teh botol Sosro," ucap Clara memperagakan iklan minuman di televisi. Arden yang mendengar itu terbahak.

SWEET CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang