Sinar matahari mulai memantulkan cahayanya. Menembus jendela, yang di lapisi oleh kaca dan membuat Seorang gadis yang masih meringkuk di ranjangnya, kini mulai mengerjapkan matanya beberapa kali, karena terkena pantulan sinar matahari yang menyilaukan.
Clara POV
Sinar matahari yang sangat menyilaukan menembus memasuki ruangan dimana gue tidur. Akhirnya, gue membangun kan diri, sambil meregangkan otot-otot gue yang sedikit pegal.
"Hoam ...," Ucap gue menguap, "jam 7," lanjut gue memandang jam dinding di kamar hotel ini.
Kemudian, gue memandang pak kalvi, yang masih tertidur lelap.
"Mungkin kelelahan," ujar gue
Tanpa sadar, sedari tadi, gue memandang pak kalvi, yang begitu damai dan terjaga dalam tidurnya.
'ternyata, pak kalvi ganteng juga,' batin gue
Detik berikutnya, gue tersadar.
"Dih, gue barusan mikir apa? Enggak-enggak! Ngaco Lo clar," ucap gue pada diri sendiri
"Saya tau, saya tampan, tapi haruskah kamu memandang saya terus?" Ujar pak kalvi tiba-tiba, namun matanya masih terpejam.
Bak, maling yang tertangkap basah. Pipi gue merona, menahan malu.
"Eh? P-pak k-kalvi?" Ujar gue gugup, "bapak? Kapan bangun?" Cicit gue
Pak kalvi membangunkan tubuhnya, dan tersenyum ke arah gue.
"Sejak, kau memperhatikan ku." Ujarnya tenang
Lagi-lagi, pipi gue merona karena malu.
"Em ... Kalau begitu, saya keluar sebentar pak," ujar gue yang hendak keluar, sebelum suara pak kalvi menginstruksi.
"Mau kemana?" Tanyanya, "memangnya, kau tau daerah sini?" Lanjutnya
Dan gue tersadar, ini adalah kali pertama gue ke Canada. Gue memandang pak kalvi sambil tersenyum kikuk.
"Baiklah, ayo ikut saya," ujarnya, gue mengernyit.
"Kemana pak?" Tanya gue
"Kita akan joging sekitar sini. Gantilah pakaianmu," ujarnya, gue pun mengangguk dan berniat untuk menggunakan, pakaian olahraga.
~~~~~~~~~
Gue dan pak kalvi sedang berlari pelan mengitari kawasan hotel Hilton Toronto. Cukup lelah untuk mengitari kawasan tersebut. Seusai cukup lelah, gue dan pak kalvi terduduk di bangku taman tak jauh dari kawasan hotel tersebut.
"Nih minum." Suara berat pak kalvi yang terpaksa membuat gue mendongak. Dahi gue mengernyit.
"Tuli huh? Ini minum!" Ujarnya sambil menaruh botol minum ke tangan gue. Gue menerimanya, kemudian meneguknya sampai hampir habis.
"Terimakasih," ucap gue, ia hanya mengangguk sambil meneguk minumannya. Tanpa sadar, gue memperhatikan wajah pak kalvi yang hampir di banjiri oleh peluh, di sekitar dahi hingga ke leher.
'ganteng juga,' batin gue
Detik berikutnya, gue tersadar.
"Mikir apa sih gue?!" Gumam gue
"Terpesona huh?" Ucapnya tiba-tiba, gue tersentak, ia menatap gue dengan lekat. Gue meneguk ludah, gugup.
"A-apa yang kau lakukan, berhentilah menatapku seperti itu," cicit gue gugup
"Mengapa? Kau saja menatap ku sedari tadi, aku tak protes." Ujarnya tenang, kemudian ia meneguk minumannya kembali.
Pipi gue merona karena malu, bak maling yang tertangkap basah.

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET CEO
RomanceClara serania Rosa, gadis berusia 22 tahun yang mempunyai paras cantik dan menawan. Gadis yang baru saja wisuda di bidang bisnis dan manajemen, kini sibuk mencari pekerjaan kesana-kemari. Sampai akhirnya ia terdampar di perusahaan kalvilan corp. Sia...