part 2

18.9K 512 0
                                    

Kriiingg ... Kriiingg
Suara alarm menggema di penjuru kamar, seorang gadis yang semula tertidur nyenyak kini tersentak kaget mendengar suara alarm yang begitu nyaring.

"Alarm sialan!" Rutuknya, kemudian ia segera bangkit untuk melaksanakan ritualnya.

Setelah selesai melaksanakan ritualnya, gadis itu berjalan keluar dengan senyum mengembang.

"Kenapa gue jadi deg-degan gini ya, ini kan hari pertama gue kerja, gue harus profesional, biar bos sinting itu tau kalo gue berkompeten." Ucap nya semangat

Sepeninggal Clara dari rumahnya, ia langsung menyetop taksi untuk mengantarkan ke kantor barunya.

~~~~~~~

Clara POV

Setelah menempuh perjalan kurang lebih 20 menit, akhirnya gue sampai di kantor. Segera mungkin gue memasukinya dan langsung menuju ruang HRD. Banyak pasang mata yang menatap gue asing, ada yang menatap sinis, kagum, dan banyak yang tersenyum. Gue pun hanya membalas dengan tersenyum tipis.

{Ruang HRD}

Setelah sampai di ruang tersebut, gue segera mengetuknya.

Tok ... Tok ... Tok

"Masuk," ucap orang di dalam, yang gue yakini adalah pak Arden. Gue pun segera mengikuti perintahnya untuk masuk.

"Permisi pak, kemarin pak kalvi nyuruh saya untuk menanyakan perihal dan tugas untuk saya di kantor ini." Ucap gue ternyum ramah, pak Arden ikut tersenyum. "Ya ampun, ganteng banget kalo senyum gitu," batin gue.

"Oh ya, kamu di tugasnya menjadi divisi atau co-saya," ucap pak Arden tersenyum, gue membelalak kaget.

"Bapak serius? Bukanya kemarin saya daftar untuk jadi karyawan biasa?" Tanya gue kaget, pak Arden mengangguk.

"Iya, saya serius, dan ini berkas-berkas yang harus kamu kerjakan, dan ruangan kamu ada di sebelah ruangan saya," jelas pak Arden dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya. Gue mengerjap.

"Baik pak," ucap gue tersenyum

"Oke, selamat bekerja," ucap pak Arden, gue mengangguk dan langsung menuju dimana ruangan gue berada.

~~~~~~~~

Gue menghembuskan nafas lega, ketika melihat pekerjaan hampir setengah lagi selesai. Jam yang menunjukan pukul 12 kurang 5 menit, itu artinya sebentar lagi istirahat.
Terdengar, suara ketukan pintu ruangan gue.
Tok ... Tok ... Tok

"Clara, apa kamu masih di dalam?" Ucap seseorang dengan suara familiar. Itu adalah suara pak Arden.

"Ah iya, masuk aja pak, ga di kunci," ucap gue sedikit berteriak, kemudian terdengar suara knop pintu dan memunculkan seseorang dengan wajah tampan dengan kulit putih, dan rahang yang kokoh. "Aduh, liat pak Arden kok jadi deg-degan gini sih, sial!" Batin gue.

"Ada apa pak?" Tanya gue basa-basi

"Ah tidak, apa pekerjaan mu sudah selesai?" Tanya pak Arden

"Hm ... Belum selesai semua sih pak, tapi sebentar lagi selesai kok, saya janji," ucap gue meyakinkankan, pak Arden terkekeh, gue menyirit bingung.

"Tak apa, tinggal kan saja pekerjaan mu sebentar, jam sudah menunjukkan waktu istirahat, mau makan bareng?" Tawar pak Arden, gue mengerjap.

"Ah, iya, boleh pak," ucap gue gugup, kemudian gue dan pak Arden jalan beriringan.

~~~~~~~~~~

Disini lah gue, terdampar di kantin kantor yang di penuhi oleh karyawan-karyawan lainnya. Gue dan pak Arden duduk di meja paling tengah. Banyak orang yang memperhatikan kami dengan tatapan yang berbeda. Sedari tadi pak Arden memakan makanan nya dengan tenang. Sedangkan gue, gugup bukan main.

SWEET CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang