part 15

7.3K 214 3
                                    

Clara termangu di ranjangnya, mata indahnya tetap fokus, ke ponsel yang sejak tadi ia genggam. Pukul 5 pagi, Clara sudah terbangun, sambil membereskan segala hal yang akan ia bawa, untuk ke Kanada, hari ini.

Ponsel Clara, yang semula di genggam, kini bergetar, menandakan notifikasi chat yang masuk.

Clara, membuka lock screen nya, dan menampakkan room chat nya. Terlihat, di deretan paling atas, tertera nama 'pak kalvi'.

Segera, Clara membuka chat tersebut, untuk mengetahui isinya.

From : pak kalvi

Clara, kita akan berangkat pukul 8 pagi, nanti akan ku jemput, jam 7. Jangan lupa siap-siap.

To: pak kalvi

Baiklah, saya akan segera siap-siap, oh iya, maukah jika pak kalvi sarapan di rumah saya?

Clara, mengernyit membaca chat yang ia kirimkan, entah mengapa, sedikit aneh, menawarkan sarapan pagi ke kalvi. Ada apa dengan Clara?
Beberapa menit berlalu, hingga ponsel Clara kembali bergetar, tak menunggu lama, Clara segera membukanya.

From: pak kalvi

Baiklah, terimakasih ... my future wife:)

Mendadak pipi Clara merona, membaca balasan yang kalvi kirim. Entah mengapa, suasana berubah engap, seperti pasukan oksigen yang mulai menipis.

Clara hanya membaca pesan tersebut, lalu, menaruh ponsel nya di atas nakas.

Pukul, 6 pagi.
Clara berjalan ke arah kamar mandi nya, untuk membersihkan diri, sekaligus mempersiapkan dirinya.

Tak menunggu lama, Clara sudah siap, dengan dress selutut, berwarna tosca. Tak lupa dengan polesan make-up natural, yang menambah kecantikan wajahnya.

Clara, berjalan ke arah dapur di rumahnya. Ia berencana, untuk membuatkan sarapan pagi, untuknya dan juga kalvi.

"Hm ... Masak apa ya?" Ujar Clara sambil berfikir, makanan apa yang akan ia buat.

"Hanya ada nasi, telur, kol, sosis, dan ayam. Baiklah, nasi goreng saja," ucapnya, lalu membawa segala bahan-bahan makanan tersebut. Ia berencana, untuk membuat nasi goreng.

Hanya, 15 menit, dua porsi nasi goreng, lengkap dengan lauk-pauknya, tersaji di meja makan rumah Clara.

Tok ... Tok ... Tok

Terdengar suara ketukan pintu rumah Clara, segera Clara berjalan ke arah pintu tersebut.

Clara POV

Begitu mendengar suara ketukan pintu, gue segera berjalan untuk membukanya.
Gue lihat, pak kalvi berdirik tegak di sana.

"Pak kalvi? ... Masuk pak," ujar gue sopan, ia tersenyum, dan mengikuti langkah gue yang masuk ke dalam rumah.

"Maaf pak, hanya nasi goreng," ujar gue lirih, pak kalvi tersenyum, yang membuat jantung gue dag-dig-dug, nggak karuan.

"Tidak apa-apa, ini pasti enak," ucapnya tersenyum, gue hanya mengangguk, kemudian segera duduk untuk sarapan.

Kami berdua memakan makanan, dalam diam. Sedari tadi, gue memperhatikan pak kalvi yang memakan makanan yang gue buat, dengan tenang. Perasaan was-was mulai menghampiri gue. Wait, apa ini? Mengapa gue seperti ini?

"Sungguh. Ini enak," celetuknya, gue menghela nafas lega, kemudian tersenyum.

"Benarkah?" Tanya gue berbinar

SWEET CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang