part 20

6.9K 200 9
                                    

Clara menggeliat, ketika merasakan tidur nyenyak-nya, terusik. Matanya mengerjap beberapa kali, sampai akhirnya terbuka sempurna.

"Good morning sweetheart." Clara tersentak, mendengar suara tersebut.

Ia menoleh ke samping, dan menatap kalvi tajam. Sedangkan kalvi menatap Clara dengan senyuman yang terukir di bibirnya.

"Kresek mana kresek?" Tanya Clara asal, yang membuat kalvi mengernyitkan dahi, bingung.

"Untuk apa?" Tanya nya

"Ingin muntah." Jawab Clara sambil menunjukkan ekspresi ingin muntah.

Kalvi berdecak. "Ck. Seperti orang hamil saja," gumamnya sambil terkekeh.

"Apa kata mu?!" Ujar Clara sambil mendelik tajam

"Nothing." Jawabnya, "bersiaplah." Ujar kalvi, Clara mengernyit heran.

"Bersiap untuk apa?" Tanya Clara bingung

"Temani aku berolahraga." Jawab kalvi sambil tersenyum manis. Clara yang melihat itu hanya diam.

'sumpah demi apapun, mengapa pak kalvi berubah selembut itu?!' batin nya heran

'wah, nggak beres nih, ini bahaya buat kesehatan jantung gue!' batin nya cemas

Tuk!

Kalvi menjentikkan jarinya ke kening Clara.

"Aw!" Clara meringis

"Aku menyuruh mu bersiap, bukan untuk melamun." Ujar kalvi jengah

'dasar aneh!' batin Clara

"Baiklah, tunggu sebentar, aku ingin berganti pakaian." Ujar Clara dan melangkah untuk mengganti pakaiannya.

~~~~~~~

Di lain tempat...

Seorang gadis cantik berambut pirang, tengah berjalan tergesa-gesa. Sampai ia tak sadar, menabrak seseorang di depannya.

Bruk...

"Aw!" Ia meringis sambil memegang dahinya. Ia mendongak.

"Itu punggung apa batu sih," gumam nya kesal

Seseorang yang di tabrak tadi menoleh ke belakang.

Pandangan keduanya bertemu.

"Arden?"

"Shena?"

Ya, dua orang tersebut adalah Arden dan Shena, yang kebetulan atau tidak, bertemu kembali.

"Em ... Sorry," ujar Shena, Arden hanya tersenyum simpul

"It's okay. Mengapa kau terlihat buru-buru?" Tanya Arden

"Em ... Aku harus menemui ibuku, di butik." Jawab Shena canggung

"Kau naik apa?" Tanya Arden

"Sepertinya ..., Naik taksi." Jawab Shena

"Jika kau tidak keberatan, aku bisa mengantarmu," tawar Arden

"Em ... Sepertinya ... Tidak usah, aku takut merepotkan." Tolak Shena

'aduh, sebenernya pengen banget.' batin Shena

"Sepertinya tidak. Bagaimana?" Tanya Arden tersenyum

"Baiklah," putus Shena

Lalu, keduanya berjalan bersama menuju kearah mobil Arden berada.

Setelah beberapa menit perjalanan, mobil Arden menepi, di karangan butik yang cukup terkenal di daerah tersebut.

SWEET CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang