part 11

8.2K 249 16
                                    

Clara berjalan memasuki kantor nya dengan senyum tipis yang bertengger di bibir manisnya. Tak sedikit karyawan maupun cleaning service yang menyapanya. Namun, hanya ia balas dengan anggukan dan senyuman tipis.

Sesampainya ia di depan pintu ruangan nya. Segera ia memutar knop pintu tersebut dan melangkah memasuki ruangannya.

"Semoga aja kerjaan gue cepet selesai," ucap Clara, "jadi lumayan, bisa ajak Shena ke Starbucks," lanjutnya

Tangan lentiknya mulai menari di atas papan keyboard komputer dan menyusun huruf-huruf yang tertulis di tumpukan berkas-berkasnya.

~~~~~~~~~

"Hoaamm," Clara menguap, merasakan sedikit kantuk yang menyerangnya.

"Buat kopi aja deh," ucapnya dan melangkah keluar untuk membuat kopi.

"Cappucino atau coffelatte?" Tanya nya bermonolog

"Coffelatte aja deh," putusnya

"Clara?" Ucap seseorang, Clara yang merasa terpanggil menoleh ke sumber suara.

"Pak Arden?" Ucap Clara, "ngapain?" Lanjutnya bertanya.

"Mau buat kopi," ucap Arden, "kamu sendiri?" Tanya balik Arden

"Buat kopi juga," ucap Clara Tersenyum kikuk, Arden mengangguk.

"Oh iya pak, sebaiknya saya saja yang membuatkan kopi bapak," usul Clara, Arden menoleh.

"Ga ngerepotin?" Tanya Arden memastikan.

"Engga kok, kan sekalian," ujar Clara yakin, Arden mengangguk.

"Oke, buat kan saya secangkir coffelatte tanpa gula," ucap Arden yang di angguki Clara.

"Siap boss!" Ucap Clara hormat selayaknya bocah SD. Arden terkekeh melihat tingkah lucu Clara.

"Baiklah, kalau begitu saya tunggu di ruangan saya," ucap Arden dan langsung melangkah meninggalkan Clara.

~~~~~~~~~

"Jadi bagaimana?" Samar-samar Clara mendengar suara dari dalam ruangan Arden.
'seperti suara pak kalvi,' batin Clara.

"Apakah dia mau?" Tanya seseorang yang Clara yakin adalah suara Arden.

"Pasti mau," ucap seseorang yang Clara duga adalah kalvi.

"Baiklah Terserah kau saja," ucap seseorang yang Clara yakini Arden.

Tanpa aba-aba, ia memasuki ruangan Arden sambil membawa coffelatte miliknya dan milik Arden.

"Clara?" Ucap Arden sedikit terkejut

"Ah iya pak, ini kopi pesanan bapak," ucap Clara canggung. Benar apa yang ia duga, kalvi juga berada di ruangan Arden.

"Baiklah taruh saja di meja itu," ucap Arden menunjuk meja di samping Clara. Clara langsung menaruh secangkir coffelatte milik Arden.

"Kebetulan juga Clara ada di sini," celetuk kalvi. Clara yang mendengar itu tampak bingung.

"Baiklah langsung to the point saja, Clara serania Rosa, mulai besok, kau resmi jadi sekertaris ku tanpa terkecuali." Ucap kalvi mantap yang membuat Clara dan Arden menatap tak percaya.

'Innalilahi wa innailaihi rojiun' batin Clara.

"Apa?!" Tanya Clara terkejut, "jadi sekertaris pak kalvi? Ga salah?" Lanjutnya semakin bingung. Kalvi mengangguk.

"Iya. Tanpa terkecuali dan tidak ada penolakan," tekan kalvi

"Kau aneh kalv," ucap Arden sedikit tak terima.

SWEET CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang