part 14

7.2K 229 16
                                    

Clara terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap dan memandang sekeliling kamarnya. Kemudian, ia terbangun dan duduk di tepian ranjang.

"Hoam ... Udah pagi," ujarnya sambil mengucek kedua matanya.

"Mager banget," ujar Clara mengeluh, kemudian membaringkan tubuhnya ke ranjang.

Clara POV

Gue masih berbaring di kasur tercinta gue, di hari Minggu ini,  gue putuskan untuk sekedar istirahat. Namun, otak gue teringat pernyataan pak kalvi kemarin.

"Ke Canada?" Ujar gue, "berapa lama ya, disana? Atau ... Tanya pak kalvi aja deh,"

Segera gue mengambil ponsel yang terletak di atas nakas. Gue mencari nomor pak kalvi untuk menghubunginya.

To : pak kalvi

Pagi pak:")
Kalau boleh tau, di Canada berapa lama ya pak?

Setelah mengirim pesan tersebut, gue memutuskan untuk membersihkan diri.

Seusai gue membersihkan diri, segera gue cek kembali ponsel yang gue letakan di atas meja. Dan terlihat notifikasi chat dari pak kalvi, segera gue buka notif tersebut.

From : pak kalvi

3 atau 4 hari, mungkin.

Gue hanya membaca pesan tersebut, tanpa niat membalasnya.
'haruskah gue ikut ke Kanada?' batin gue menghela nafas berat.

Gue berjalan ke arah lemari pakaian, untuk mengemas keperluan, ke Kanada besok.

Gue memasukan, beberapa setelan baju formal, casual, tidur, santai, dan tak lupa dalamannya.

Setelah cukup rapih, gue berniat untuk mengajak Shena jalan. Gue meraih ponsel, dan segera menghubungi nya.

To : Shena

Shen? Dimana?

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pesan tersebut terbalas.

From : Shena

Di kasur. Kenapa clar?

Gue mengelus dada ketika membaca pesan dari Shena.
'hello world? This morning.' batin gue geleng-geleng.

To : Shena

Ada waktu nggak? Gue pengen ajak Lo jalan. Itu pun kalo Lo bisa,

Setelah cukup lama, akhirnya pesan tersebut terbalas.

From : Shena

OTW. Ketemu di lobby mall arena, sekarang.

Gue hanya geleng-geleng kepala melihat isi chat dari Shena. Segera gue mengganti pakaian dengan pakaian casual, tak lupa sedikit memoles wajah gue dengan sedikit make-up. Setelah cukup, gue melangkah keluar rumah dan menuju tempat tujuan.

~~~~~~~~

"Clara!" Tanpa berbalik pun, gue sudah bisa menebak, suara nyaring yang memekkakan telinga tersebut.

Gue mendengus, dan segera mendekati sang empunya suara.

"Suara Lo Shen," cibir gue, yang di cibir hanya cengengesan.

"Ya maaf. Udah yuk, masuk," ajak nya yang langsung gue angguki. Kemudian, gue dan dia berjalan beriringan, memasuki mall tersebut.

"Btw, mau ngapain ke mall, Shen?" Tanya gue

"Pengen liat-liat cogan," ucap nya asal, gue memutar kedua bola mata malas.

"Banyak cogan, tapi udah pada gandengan, Shen!" Desis gue kesal.

SWEET CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang