part 12

7.4K 257 5
                                    

Seorang gadis yang tengah tertidur lelap dengan dengkuran serta nafas yang teratur. Sesekali tubuhnya menggeliat, merasakan posisi yang tak nyaman.

"Unghh," ujar gadis itu menggeliat.

Matanya perlahan terbuka, ia menguap untuk menimalisir tubuhnya yang masih sedikit kantuk.

"Astaga! Udah jam segini?! Bisa telat gue," ucap gadis itu heboh. Ia berlari memasuki kamar mandi nya.

Setelah semua selesai. Ia berjalan sedikit terburu-buru keluar rumahnya.

"Taksi!" Pekik nya ketika melihat taksi yang lewat.

"Ke kalvilan corp ya pak. Di jalan Brigjen nomor 14," ucap gadis itu yang tak lain adalah Clara. Sang sopir mengangguk mengerti dan mulai melaju ke arah tujuan.

~~~~~~~~~~~

Begitu sampai di depan kantornya, Clara segera bergegas turun dan tak lupa membayar taksi tersebut sesuai tarif.

"Semoga aja ga telat," ucap nya dan langsung memasuki kantor tersebut dengan tergesa-gesa.

Clara berjalan menuju ruangan kalvi berada. Banyak pasang mata yang memandangnya dengan berbagai macam pandangan. Tak sedikit pula yang menyindir secara terang-terangan dan menunjukkan sifat tak suka nya terhadap Clara. Clara mendengar berbagai macam cacian oleh karyawan lainnya.

'eh itu kan sekertaris barunya pak kalvi? Cih, najis, cantikan juga gue,' bisik salah satu karyawan sambil memandang Clara dengan sinis.

'sok kecakepan banget sih!'

'mentang-mentang udah jadi sekertaris, berangkat seenaknya,'

'dari pak Arden, jadi pak kalvi. Dasar jalang!'

'dasar bitch!'

Dan masih banyak lagi cacian yang terdengar oleh telinga Clara. Namun, Clara hanya acuh dan bersikap biasa saja.

Clara sampai di depan pintu ruangan kalvi. Tanpa menunggu lama, ia segera mengetuk nya.

Tok ... Tok ... Tok

"Masuk!" Terdengar suara kalvi menginstruksi. Clara segera memutar knop pintu tersebut dan memasuki ruangan kalvi.

"Clara?" Ucap kalvi, "terlambat, hm?" Lanjut nya

"Ah, iya. Maaf pak, saya kesiangan," ujar Clara jujur. Kalvi mengangguk.

"Baiklah, saya maaf kan, tapi...." ucapan kalvi menggantung

"Tapi? ... Tapi apa pak?" Tanya Clara penasaran

"Bisa pijatkan saya? Badan saya pegal-pegal," ucap kalvi dengan tampang tak berdosa. Clara memutar bola matanya malas.

"Baiklah," ucap nya mulai mendekati kalvi dan memijat kedua bahu kalvi.

'sekertaris rasa pembantu,' batin Clara dongkol.

"Ganti profesi jadi kang pijet, Permisa," gumam Clara pelan sambil menghela nafas pasrah.

~~~~~~~~~~

"Clara, tolong susun dan atur jadwal rapat saya," ucap kalvi, Clara mengangguk pasrah.

"Baiklah," ucapnya

"Clara, tolong berkas ini kamu susun," ucap kalvi

"Iya pak," ucap Clara

"Clara, tolong berkas ini, nanti serahkan ke Arden," ucap kalvi

"Baik pak," ucap Clara jengah

"Jangan lupa, suruh ia untuk tanda tangan," peringat kalvi

"Oke pak," jawab Clara seadanya

SWEET CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang