part 25

5.9K 178 4
                                    

Cahaya mentari mulai terlihat dari ufuk timur. Cahayanya yang terang, memasuki celah-celah jendela kamar.

Kalvi mengerjap, ketika cahaya matahari mengenai matanya. Ia terbangun, dan duduk di tepian ranjang. Laki-laki tersebut segera mengambil ponselnya di atas nakas. Ia segera mengaktifkan nya, lalu ia membuka aplikasi chat yang ada di ponselnya tersebut.

Jemarinya bergerak mencari salah satu nomor yang ada di ponselnya, setelah menemukan kontak Clara, ia segera mengirimkan pesan untuknya.

To : Sweetheart 💕

Aku akan tiba di rumahmu pukul 8, I love you ❤️

Setelah mengirimkan pesan tersebut, kalvi menaruh kembali ponselnya di atas nakas.

Kalvi POV

Gue berjalan memasuki kamar mandi, berniat membasuh muka, dan juga membersihkan diri tentunya.

Tak memerlukan waktu yang lama, seusai membersihkan diri, gue berjalan kearah lemari.

Setelah semua siap, gue mengambil ponsel, dan segera mengaktifkan nya.
Gue melihat pesan dari Clara yang masuk. Tak menunggu lama, gue segera membuka nya.

From : sweetheart 💕

Baiklah, apa kau ingin sarapan disini?

Jemari gue segera mengetik sesuatu untuk membalas pesan Clara.

To : sweetheart 💕

Maaf sweetheart, sepertinya tidak. Hari ini aku akan sarapan di rumah, Oma yang memintanya.

Gue segera mengirimkan pesan tersebut, sambil menghela nafas.

Bukannya gue nggak mau, hanya saja, Oma yang memaksa gue untuk sarapan bersama.

Seusai mengirimkan pesan tersebut, gue segera memasukkan ponsel gue kedalam saku jas yang gue kenakan.

Gue berjalan keluar kamar, dan melangkah kearah meja makan. Gue melihat anggota keluarga gue yang sudah berkumpul di meja makan.

"Pagi, son." Papa gue berujar

"Pagi dad," ucap gue

"Bagaimana pekerjaan mu?" Tanya nya

"Lancar," jawab gue

"Robert, sudahlah, biarkan cucuku menikmati sarapannya." Ujar Oma

"Baiklah mom," ucap papa

Kami memakan sarapan bersama, dengan suasana hening yang mendominasi.

"Jadi, kapan kau mengenalkan calonmu itu kepada kami?" Tanya Oma

Uhuk!

Gue terbatuk, ketika mendengar penuturan Oma. Gue segera meneguk segelas air.

"Hm ... Secepatnya, Oma." Ujar gue

"Oma sudah tidak sabar melihatnya, bagaimana jika malam ini?" Tanyanya

"Benar kata Oma mu, mama juga tidak sabar melihat calon mantu mama," ujar mama gue, sedangkan papa gue hanya menatap gue dengan senyuman di bibirnya.

"Baiklah, akan kalvi usahakan." Ujar gue, dan segera bangkit dari meja makan, "kalvi berangkat,"

~~~~~~~~

Sesampainya di pekarangan rumah Clara, gue segera turun dari mobil, dan melangkah memasuki rumahnya.

Tok ... Tok ... Tok

Gue mengetuk pintu rumah Clara. Kemudian, pintu tersebut terbuka bersamaan dengan Clara yang berada tepat di hadapan gue. Gue tersenyum sambil menatapnya.

SWEET CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang