part 23

5.7K 188 7
                                    

Matahari mulai terbit dari ufuk timur, memancarkan cahaya terang yang masuk ke celah-celah jendela.

Clara mengerjap, ketika cahaya matahari mengenai matanya. Beberapa detik kemudian, matanya terbuka sempurna.

"Perasaan baru tidur, udah pagi aja." Gumamnya, sambil mengucek kedua matanya.

Lalu, ia berjalan menuju kearah kamar mandi, berniat untuk membersihkan diri.

Tak memerlukan waktu yang lama, Clara sudah terlihat fresh, ketika selesai membersihkan tubuhnya.

"Weekend enaknya kemana ya?" Ujarnya bermonolog

Sambil berfikir sejenak, Clara menyisir rambutnya yang masih sedikit basah.

"Ajak Shena deh," ucapnya, lalu menaruh sisir tersebut, dan melangkah kearah dimana ponselnya berada.

Clara berkutat dengan ponsel di genggamannya, matanya menelusuri deretan nomor Shena berada. Begitu melihatnya, Clara segera mendial nomor tersebut.

Butuh waktu beberapa menit, sampai akhirnya sambungan telepon Clara tersambung.

"Halo Shen?" Ucap Clara

"Hm? Ada apaan clar? Masih ngantuk gue," ujar Shena dan terdengar suara menguap dari sebrang telepon.

"Gila Lo, baru bangun?!" Tanya Clara tak percaya

"Cecan bebas," jawab Shena pede

"Najis! Lo ada waktu nggak hari ini?" Tanya Clara

"Tiap hari juga ada waktu kok clar, gue kan pengangguran." Jawab Shena sekenanya

"Iya juga! Kalo gitu ayo jalan," ajak Clara

"Oke. Eh tapi ... Kayak ada yang lupa, tapi apa ya?" Tanya Shena yang membuat dahi Clara mengernyit

"Apaan sih?" Tanya Clara

"Tadi itu gue mau bilang apa ya? Lupa." Jawab Shena

"Dasar! Baru gue tinggal beberapa hari Lo jadi semakin tua dan pikun," ucap Clara

"Enak aja! Yaud— eh iya! Gue inget!" Pekik Shena girang

"Inget apa?" Tanya Clara kesal

"OLEH-OLEH GUE MANA CLAR?!" pekik Shena, yang membuat Clara menjauhkan ponsel dari telinganya

"Toa banget sumpah! Ada nih di rumah gue, udah buruan Lo siap-siap, terus kesini." Ucap Shena

"Oke bos! Wait." Ujar Shena

Tut tut tut

Panggilan telepon terputus.

~~~~~~~

Clara POV

Hampir dua puluh lima menit, namun, kehadiran Shena belum juga terlihat.

"Mana sih tuh anak?!" Ucap gue kesal

Tin ... Tin ... Tin

Gue mendengar suara klakson mobil dari luar rumah. Tanpa menunggu lama gue segera melangkah keluar.

"Clara!!! Miss you!!!" Pekik Shena dan segera berlari kearah gue

Tanpa ba-bi-bu, ia memeluk gue.

"Lama banget sih Lo!" Ucap gue, "jamuran gue nunggu Lo,"

"Bentaran doang, yaudah mana oleh-oleh nya?" Tanya Shena

"Oleh-oleh aja yang Lo tanya," gumam gue, "yaudah ayo masuk,"

Gue dan Shena pun memasuki rumah gue.

SWEET CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang