5 : Move on?

4.8K 454 2
                                    

Hari ini genap seminggu Sehun dan Jennie resmi berpisah. Di pagi yang cerah ini Jennie hanya menghabiskan waktunya di depan tv sambil memakan pop corn. Jennie tidak jadi menjual apartemen ini, menurut Jennie.

'Biarkan Sehun merugi.'

Di hari libur tidak ada hal yang ingin Jennie lakukan selain maraton drama Amerika kesukaannya. Sudah 5 hari pula Jennie mengabaikan pesan yang Sehun kirimkan. Terakhir Jennie membaca pesan Sehun saat dirinya sedang lembur bersama Lisa. Setelah itu, Jennie sudah tidak mau membaca segala pesan yang Sehun kirimkan.

Jennie harus move on.

Itu lah tekad Jennie saat ini. Usianya sudah tidak mengizinkan Jennie untuk terus meratapi hancurnya hubungannya dengan Sehun. Sekarang Jennie sudah berusia 27 tahun, sebentar lagi dia genap berusia 28 tahun. Itu adalah usia yang rawan bagi seorang wanita untuk di brondong pertanyaan kapan menikah. Maka dari itu Jennie bertekad untuk Move On.

Meski sejatinya Jennie belum yakin. Karena Jennie tidak mau ada orang lain yang mengisi lubang kosong di hatinya. Tapi dia juga tidak mau menjadi perawan tua. Sunggu ini dilema.

Ting. Tong.

Jennie menoleh kearah pintu, dan kemudian menaruh popcornnya di meja. Sebelumnya Jennie melihat terlebih dahulu melalui intercom. Jennie lalu terkejut saat melihat Sehun yang terpampang di layar intercom.

"Mau apa lagi si dia.." ujar Jennie. Tapi Jennie juga tidak bisa membiarkan Sehun hanya berdiri di luar. Karena, apartemen ini juga merupakan apartemen milik Sehun. Meski lelaki itu sudah memberikan hak sepenuhnya apartemen ini kepada Jennie secara sukarela sebagai tanda permintaan maaf.

Jennie cukup tau diri dalam urusan membalas budi. Alhasil Jennie membukakan pintu. Sehun lalu langsung tersenyum saat pintu terbuka.

"Kau baik-baik saja? Aku khawatir karena kau sudah 5 hari tidak membalas atau membaca pesan ku." kata Sehun yang membuat Jennie terkejut.

Jennie kemudian tersenyum miring. "Bagaimana bisa kau mengkhawatirkan sementara kau ragu dengan ku," balas Jennie dengan nada yang tajam.

"Jennie. Kita memang putus. Tapi aku tidak mau hubungan kita memburuk begitu saja." ucap Sehun.

Jennie membuang nafasnya ke udara. "Aku rasa lebih baik kalau hubungan kita memburuk. Berhentilah memperlakukan ku selayaknya aku putri kerajaan, berhentilah untuk khawatir kepada ku. Aku sudah tidak mengizinkan mu untuk melakukan itu kepada ku," tutur Jennie yang membuat Sehun menyeritkan dahi.

"Kenapa kau jadi sedingin ini kepada ku?" tanya Sehun tanpa dosa. Jennie mendengus dengan kencang saat mendengar pertanyaan dari Sehun.

"Kau ini pintar, aku yakin itu. Tapi nampaknya sekarang aku 'ragu' akan kepintaran mu itu," kata Jennie dengan ketus dan menekankan kata Ragu.

Ragu ¦ Kini menjadi kalimat yang Jennie benci.

Sehun masih terdiam dan menatap Jennie dengan seksama. Jennie akhirnya merasa jengah. "Tinggalkan aku sendiri, sama seperti apa yang kau lakukan minggu lalu." tutup Jennie yang kemudian menyudahi perbincangan yang tak bermutu bersama Sehun.

Tak lupa Jennie menutup pintu apartemen dengan keras. Perasaan benci, rindu dan cinta masih membaur menjadi satu. Cinta. Iya, Jennie dengan bodohnya masih menaruh hati pada lelaki yang barusan berbicara dengannya.

©

Ting tong.

Bunyi bel membuat Jennie menoleh kearah pintu. Jennie lalu mengusapkan tangannya yang basah sehabis mencuci piring ke handuk kecil yang ada di dekatnya. Jennie mendengus geli saat melihat hidung Lisa yang memenuhi layar intercom.

TIME [JENNIE KIM]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang