3 : Off (2)

5.6K 529 7
                                    

Benar apa yang Jisoo katakan. Pagi ini rasa kantuk menyerang Jennie secara kejam. Jennie mati-matian untuk terus membuka mata saat meeting sedang berlangsung.

Chaeyoung yang merupakan rekan Jennie hari ini pun menatap wajah Jennie dengan tatapan heran.

"Kau baik-baik saja?" tanya Chaeyoung yang belum tau perkara putusnya hubungan Jennie dengan Sehun. Jennie mengangguk singkat dan kembali menguap.

"Kau sakit?" tanya Chaeyoung lagi.

Jennie menggeleng pelan. "Aku baik-baik saja."

"Kau jelas tidak terlihat baik-baik saja," tukas Chaeyoung.

Chaeyoung kemudian menggeser kursinya agar bisa lebih dekat dengan Jennie. "Selama meeting juga ku perhatikan kau tidak fokus, apa kau sedang ada masalah?" tanya Chaeyoung.

"Diamlah Chaeng. Jendeuk kita sedang patah hati," kata Lisa yang baru saja kembali usai memfoto kopi beberapa berkas.

Mata Chaeyoung langsung terbelalak. "Kau putus dengan Sehun?" seru Chaeyoung yang membuat Jennie langsung membekap mulut Chaeyoung.

"Apa kau mau membuat satu kantor tau kalau aku baru saja putus," gerutu Jennie yang membuat Chaeyoung langsung meminta maaf.

"Bagaimana bisa?" tanya Chaeyoung yang persis dengan pertanyaan Lisa semalam.

"Jangan kau tanyakan 'Bagaimana bisa?' dia sendiri saja tidak tau." timpa Jisoo yang membuat Jennie tertunduk lesu.

Chaeyoung lalu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak percaya kalau kau dan Sehun bisa putus."

"Jangankan kau, aku saja tidak percaya. Tapi beginilah adanya," sambar Jennie.

Memang tidak akan ada yang menyangka kalau hubungan Sehun dan Jennie akan berakhir. Karena semua orang menilai Jennie dan Sehun adalah pasangan yang serasih dari berbagai aspek.

Jennie kemudian menyandarkan punggungnya dan menghela nafas.

"Apa kau ingin pergi berlibur?" tanya Jisoo. "Aku sedang memiliki banyak promosi liburan, siapa tau kau butuh suasana baru untuk melupakan Sehun mu itu." sambung Jisoo yang dibalas gelengan kepala oleh Jennie.

"Kalau aku sendiri, yang ada aku semakin memikirkan tentangnya. Lebih baik aku menyibukkan diri dengan hal yang lain, dengan bekerja misalnya." balas Jennie.

"Jadi kau sedang sangat ingin bekerja saat ini? Tepat sekali... Kau bisa membantuku untuk mengerjakan tugas-tugas ku." seru Lisa yang langsung mendapat tatapan datar oleh Jennie.

"Urus urusan mu sendiri," kata Jennie yang membuat senyuman Lisa lenyap seketika.

Chaeyoung kemudian mengelus pelan punggung Jennie. "Itu berarti dia bukan jodoh mu, menjalin hubungan dalam tempo waktu yang lama tidak bisa menjamin kalau dialah jodoh mu." ucap Chaeyoung yang langsung mendapat cubitan gemas di pipinya oleh Jennie.

"Ah... Chaeng ku sudah dewasa...." kata Jennie yang masih terus mencubit pipi Chaeyoung dengan gemas.

"Tentu aku sudah dewasa, buktinya aku akan segera menikah." balas Chaeyoung yang membuat Jennie terdiam.

Jennie kemudian mendengus.

Nampaknya kini Jennie mulai alergi terhadap kalimat 'Menikah','Jodoh' dan 'Pasangan'.

©

"Hei, kau mau ikut makan siang bersama kami tidak?" tawar Jisoo yang membuyarkan lamunan Jennie.

Sejatinya dari tadi yang Jennie lakukan adalah 40% melamun, 30% menguap, dan 30% bekerja.

Jennie kemudian menggeleng. "Kalian makan saja terlebih dahulu, masih ada pekerjaan yang harus aku bereskan. Datelinenya 30 menit lagi," kata Jennie yang dibalas anggukan oleh Jisoo.

TIME [JENNIE KIM]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang