Jennie sudah sesenggukan di meja kerjanya. Dia tidak peduli akan tatapan karyawan yang lain menatap kearahnya dengan tatapan heran. Jennie terus membenamkan wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Jendeukie... Kau kenapa?" tanya Jisoo yang baru saja kembali dari makan siang bersama Chaeyoung dan Lisa. Jisoo lalu menarik bangku dan duduk di sebelah kanan Jennie. Sementara Chaeyoung menarik bangku dan duduk di sebelah kiri Jennie.
Jennie tidak menjawab pertanyaan Jisoo. Dia masih terus menangis. Lisa kemudian menyodorkan sekotak tisu kepada Jisoo. Jisoo kemudian mengambil beberapa helai tisu, dan mencoba mengelap air mata Jennie yang sudah jatuh dari pipi gempal milik Jennie.
"Jennie... Kau kenapa?" tanya Chaeyoung yang hanya mendapat isakan dari Jennie.
Jisoo mengelus lengan Jennie dengan lembut. "Berhentilah menangis, kau kini sudah menjadi pusat perhatian orang-orang." kata Jisoo saat melihat kini banyak mata yang mengarah ke Jennie.
"Yak, berhentilah menangis Jendeuki..." ucap Lisa yang berusaha menutupi Jennie dari padangan orang-orang yang penasaran.
Namun hal yang ada malahan tangis Jennie semakin menjadi. Jennie sudah menjatuhkan kepalanya ke meja, dia menutupi wajahnya dengan meja.
"Aish, anak ini... Sudahlah... Berhentilah menangis..." kata Jisoo sambil mengusap punggung Jennie yang naik turun karena sang pemilik punggung itu tengah menangis dengan hebat.
20 menit berlalu.
Akhirnya tangisan Jennie mereda. Ketiga sahabatnya masih setia berada di dekatnya.
"Kau kenapa hem?" tanya Chaeyoung saat Jennie mengangkat wajahnya dan mengelap wajahnya dengan tisu. Untung saja Jennie menggunakan make up natural, jadi wajahnya kini tidaklah terlihat menyeramkan karena tidak ada maskara yang luntur.
Jisoo tidak mendesak Jennie untuk berbicara. Jisoo tau kalau Jennie merupakan pribadi yang sulit untuk mengutarakan perasaannya dengan kata-kata.
Jennie kemudian berusaha memberhentikan sesenggukannya. "Maaf aku merepotkan," kata Jennie yang mendapat senyuman tipis dari ketiga sahabatnya.
"Kau ini bicara apa sih? Kau sendiri mengapa menangis seperti ini hah? Kau tau. Kau macam idol yang tengah berada di lingkungan luar tanpa penjagaan. Semua mata tertuju kearah mu," kata Jisoo yang membuat Jennie tersenyum miris. Hancur sudah image seorang Jennie Kim dimata orang banyak.
"Ya.. Kau tau, aku sedari tadi sibuk menghalangi pandangan orang lain yang kepo terhadap mu." timpal Lisa.
Jennie lalu terkekeh kecil. "Maaf, aku sendiri tidak tau kenapa tiba-tiba aku menangis. Maaf," kata Jennie yang langsung mendapatkan usapan lembut di kepalanya oleh Chaeyoung.
"Sudahlah, manusiawi kalau kau menangis. Hanya saja ku sarankan, lain kali lebih baik kau menangis di toilet atau di tempat yang lain. Agar kau tidak menjadi pusat perhatian." ucap Chaeyoung yang membuat Jennie tersenyum getir.
"Apa tadi kau sudah makan?" tanya Jisoo. Jennie langsung menggeleng. "Aku belum makan."
"Lalu kau tadi melakukan apa? Jangan bilang kau menangis sedari tadi pas jam makan siang," tutur Lisa yang membuat Jennie terdiam.
"Tadi..."
Jisoo, Lisa dan Chaeyoung langsung merapat ke Jennie untuk mendengarkan secara seksama.
"Aku... Bertemu Sehun."
"Ya... Kau gila?!" pekik Lisa yang kemudian menjauhkan kepalanya dari kepala Jisoo dan Chaeyoung.
"Untuk apa kau bertemu dengannya, apa yang dia lakukan kepada mu? Biar aku kuliti dirinya hidup hidup." ucap Chaeyoung yang langsung di tahan oleh Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME [JENNIE KIM]✔
FanficMemiliki hubungan selama 8 tahun bersama Sehun bukan lah waktu yang singkat bagi Jennie. Sudah banyak kenangan yang terukir serta angan-angan yang terbentuk. Namun dengan kejamnya Sehun menghancurkan semua itu dalam satu detik dengan kalimat. 'Kit...