LAST

3.1K 293 18
                                    

Bab ini Bab terakhir...
Harap di nikmati dengan baik ya.
❤❤❤

©

Jennie menyesap Kopi panasnya di balkon apartemen. Jennie mengabaikan udara dingin yang menerpa tubuh rampingnya. Jari-jemari Jennie menggengam mug dengan erat, dan sesekali mendentingkan kuku jarinya ke mug.

Jennie menghela nafas dengan berat. Sudah dua hari ini perasaan Jennie tidak tenang. Semenjak di hari ulang tahunnya yang ke 28 tahun, perasaan Jennie kini menjadi tidak tenang.

Dari balkon Jennie memandangi pemandangan kota dengan gemerlap lampu yang menerangi malam hari yang gelap. Di saat sendiri seperti ini, fikiran Jennie langsung mengingat kejadian yang terjadi dua hari yang lalu.

©

"Jennie. Berkencanlah dengan ku. Menikahlah dengan ku."

Jennie terdiam saat mendengar kalimat itu yang keluar dari mulut Jongin. Debaran jantung Jennie lagi-lagi berdebar dengan kencang.

"Apa?" refleks Jennie yang sedang berupaya menyingkronkan antara fikiran dan perasaanya.

"Berkencanlah dengan ku. Menikahlah dengan ku." kata Jongin dengan sorot mata yang menyiratkan keseriusan.

Namun justru Jennie mundur satu langkah untuk menjaga jarak dengan Jongin.

"Tidak bisa."

Perkataan Jennie membuat Jongin membulatkan mata. "Apa maksud mu?" tanya Jongin.

"Aku belum bisa, Jongin-ah. Tolong berikan aku ruang oke, perlahan saja kita jalani semua ini." ucap Jennie dengan sorot mata yang tak kalah serius dari Jongin.

"Apa karena pria itu?" tanya Jongin yang menuju kepada Sehun.

Jennie menggelengkan kepala. "Bukan, dia sudah tidak ada hubungannya dengan kondisi hati ku. Ini hanya diri ku saja yang masih belum siap 100% untuk memulai yang baru, ku mohon mengertilah. Kita sendiri juga baru mengenal kan?" tutur Jennie yang dibalas senyuman getir oleh Jongin.

"Aku sudah mengenal mu sejak dulu,"
Ucap Jongin sambil menundukkan kepala.

"Tapi aku baru mengenal mu sekarang," balas Jennie yang mengangkat pandangan Jongin.

"Kau butuh waktu berapa lama lagi?" tanya Jongin.

"Jongin-ah, jangan bertanya seperti itu..." jawab Jennie dengan lirih

"Aku siap menunggu mu, menunggu mu hal yang sudah biasa aku lakukan." balas Jongin.

Jennie lalu melepaskan balon yang ada di gengaman tangannya. Dan kemudian Jennie melepas kalung yang melingkar di lehernya.

"Aku tidak tau harus sampai kapan membuat mu menunggu lagi, kalau kau tidak sanggup. Pergilah. Temukan cinta yang lain," tutup Jennie yang kemudian mengembalikan kalung liontin bulan sabit ke genggaman Jongin.

©

Jennie melakukan itu bukan tanpa alasan. Fikirannya belum jernih dan belum bisa yakin terhadap Jongin. Kini Jennie merasakan apa yang Sehun rasakan untuknya saat dulu.
Meragu bukanlah perkara yang mudah.

TIME [JENNIE KIM]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang