Rapat dewan direksi baru selesai setelah menghabiskan waktu selama 2,5 jam. Telinga Jennie sendiri merasa pengang saat para petinggi perusahaan berdebat mengenai skandal yang sedang menimpa perusahaan tempatnya bekerja.
Para petinggi itu saling menyalahkan satu sama lain. Tak jarang pula karyawan di divisi keuangan terkena imbas. Mereka di nilai lalai dalam menjalankan pekerjaan, rasanya Jennie ingin teriak dan balik memaki-maki para petinggi kalau saja dirinya tidak di tahan oleh Hanbin dan Jisoo.
Rasanya kepala Jennie mau meledak saat itu juga, dan dia berambisi untuk menemukan tikus kecil yang membuatnya belakangan ini harus berada di bawah tekanan yang ekstream.
"Bisa tidak si, mereka itu berhenti menyalahkan orang lain atas kesalahan diri mereka sendiri?" gerutu Jennie saat mereka sudah menjauh dari ruang rapat.
"Ya! Eonni jangan berbicara seperti itu. Bisa-bisa kau di tuntut atau di pecat dari sini," ucap Chaeyoung yang gantian mencoba menahan emosi dari seorang Jennie Kim.
"Bisa jadi belakangan ini pekerjaan kita seperti air bah untuk menutupi kasus ini, tapi kalau kasus ini benar terjadi... Maka habis lah kita semua," bisik Hanbin yang menyandarkan punggungnya di dinding dengan lemas.
Jisoo sebagai ketua team lalu angkat tangan untuk menenangkan suasana. "Tenang, mari kita cari akar permasalahan ini secara bersama-sama. Yang itu artinya... Kita harus bekerja lebih ekstra lagi, seperti yang tadi direktur katakan. Kita harus segera memecahkan kasus ini sebelum berita ini tersebar luas kemana-mana. Apa lagi kalau tersebar ke para pemegang saham, bisa-bisa perusahaan ini akan benar-benar tutup." tutur Jisoo yang di angguki oleh Lisa, Chaeyoung, dan Hanbin.
Namun Jennie hanya menghela nafas kasar. "Kalau korupsi ini benar terjadi dan sampai tercium ke luar. Maka sebelum perusahaan ini tutup aku akan mengundurkan diri terlebih dahulu." kata Jennie yang merebut atensi para sahabatnya.
Namun baik Jisoo, Lisa, Chaeyoung dan Hanbin tidak ada yang membalas perkataan Jennie. Mereka paham apa yang Jennie rasakan, karna mereka semua juga berada di titik yang sama dengan Jennie saat ini. Sudah di peras tenaga dan fikiran, mereka juga masih menjadi sasaran amukan dari para dewan direksi.
Karena suasana mendadak menjadi hening, maka Jisoo membuka suara. "Baiklah, untuk menenangkan kondisi hati kita saat ini... Bagaimana kalau kita makan-makan terlebih dahulu? Tadi aku melewatkan makan siang ku karna harus kesini." ucap Jisoo.
"Oke, aku setuju... Kita makan-makan yang banyak," seru Lisa. Namun usulan dari Jisoo di tolak oleh Chaeyoung.
"Ah, aku ada jadwal kencan dengan Chanyeol Oppa, tadinya aku baru mau berangkat untuk menonton teater saat Jisoo Eonni menelfon untuk rapat darurat di kantor." balas Chaeyoung yang membuat Jennie tersadar dan refleks menepuk dahinya.
"Aish... Aku lupa kalau tadi aku sedang dalam prosesi lamaran. Aku harus segera kembali ke rumah," kata Jennie yang membuat Jisoo langsung memegang pundak Jennie dengan erat.
"Kau? Sedang dalam prosesi lamaran? Kok kita tidak di beri tau soal itu?! Kalau aku tau kan aku tidak akan menyuruh mu untuk kesini." oceh Jisoo yang sama hebohnya dengan Chaeyoung dan Lisa.
Lisa lalu kini menguncang-guncangkan tubuh Jennie. "Eonni akan segera menikah? Serius?!" seru Lisa.
"Ya, Eonni kenapa tidak bercerita kepada kami?" cecar Chaeyoung.
"Ya! Aku berencana memberitahu kalian kalau aku sudah memakai cincin tunangan." ucap Jennie yang merasa sakit karena tubuhnya di guncangkan oleh Lisa dengan cukup keras.
"Kau... Akan menikah?" tanya Hanbin dengan ekspresi yang sulit untuk di tebak.
Jennie mengangguk pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
TIME [JENNIE KIM]✔
FanfictionMemiliki hubungan selama 8 tahun bersama Sehun bukan lah waktu yang singkat bagi Jennie. Sudah banyak kenangan yang terukir serta angan-angan yang terbentuk. Namun dengan kejamnya Sehun menghancurkan semua itu dalam satu detik dengan kalimat. 'Kit...