8 : Rock Bottom.

1.8K 171 8
                                    

Hari ini keadaan kantor lebih hetic dari pada hari-hari biasanya. Terlebih di team Jisoo yang harus menyiapkan data-data keuangan 3 tahun terakhir karena nanti malam akan ada rapat dadakan para dewan.

"Kenapa si, orang-orang atas itu suka sekali dadakan seperti ini. Semena-mena saja kalau membuat apa-apa, aku harus jadi batal kan menonton pertandingan Baseball dengan Bobby," gerutu Jisoo yang menekuk wajahnya selama bekerja.

Lisa yang meja kerja ada di sebrang Jennie pun menunjukkan ekspresi yang tidak jauh berbeda dengan Jisoo. "Sudahlah Eonni, tidak usah menggerutu terus... Memangnya kita bisa apa, kalau kau sibuk menggerutu terus dan ada orang lain yang mendengar, bisa-bisa promosi mu di batalkan." kata Lisa yang sedang berada dalam mode bijak.

Jennie merasakan punggung dan tengkuk lehernya terasa pegal, sekilas Jennie menengok meja kerja yang berada di sebelahnya. Chaeyoung belum juga kembali dari libur bulan madu nya, "Kenapa Chaeyoung belum kembali juga?" celetuk Jennie yang terdengar oleh Jisoo.

Jisoo lalu ikut melirik sekilas ke arah meja kerja Chaeyoung, "Ah... Kemarin penerbangannya di batalkan karena cuaca buruk, paling hari ini dia baru akan kembali ke sini." tutur Jisoo.

Menedengar kalimat penerbangan yang dibatalkan karena cuaca buruk, Jennie justru malah mengingat Sehun. Sehun yang kehilangan kedua orang tuanya karna kecelakaan pesawat.

"Lisa-ya, apa kabar Sehun?" tanya Jennie secara tiba-tiba. Lisa lalu mengerutkan dahi, "Ada apa Eonni bertanya seperti itu? Dia baik-baik saja," jawab Lisa.

"Apa hubungan kalian baik-baik saja?" tanya Jennie lagi.

Lisa mengangguk mantap, "Baik, semua berjalan dengan lancar. Kau kenapa si?" tanya Lisa balik. Jennie langsung menggeleng dan merenggangkan tubuhnya.

"Ah tengguk ku terasa kaku sekali," adu Jennie untuk mengalihkan suasana. Hanbin yang mendengar ucapan Jennie pun langsung menatap kearah Jennie.

"Mau ku pijat?" tawar Hanbin yang membuat Jennie terkejut. "Ah tidak usah, nanti kalau kau memijat ku siapa yang mengerjakan tugas mu itu." balas Jennie dengan cengiran kaku.

Hanbin lalu mengangkat satu alisnya dan membuka laci kerjanya. Dia mengeluarkan bantal pijat leher. Jennie yang melihat kelakuan Hanbin hanya bisa mengerutkan dahi.

Hanbin kemudian berdiri dan memasangkan bantal pijat tersebut ke leher Jennie. Tanpa menolak Jennie membiarkan mesin pijatan kini mulai memijat lehernya.

"Enakkan?" tanya Hanbin sambil tersenyum tipis. Jennie mengangguk. Sementara Jisoo dan Lisa hanya bisa saling bertatapan, mencoba berkomunikasi membahas soal Jennie dan Hanbin melalui tatapan.

Melihat Hanbin yang belum juga duduk dan masih berdiri di belakang Jennie membuat Jisoo berdeham cukup keras.

"Kerja," kata Jisoo singkat. Hanbin tetlihat salah tingkah dan langsung duduk kembali ke tempatnya.

Jennie merasa nyaman dengan pijatan bantal leher yang Hanbin pinjamkan. Sementara Hanbin nyaman mencuri pandangan untuk bisa menatap Jennie.

©

Jennie memasukkan password apartemennya sambil menguap. Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi Jennie, sialnya besok dia masih harus bekerja.

Kalau saja besok hari libur sudah pasti Jennie akan terbangung di siang hari. Setelah masuk, Jennie langsung melempar tasnya ke sofa. Sementara Jennie sendiri berjalan menuju dapur untuk mengambil air dingin.

Saat membuka kulkas, Jennie membelalakan mata saat menyadari tidak ada apa-apa di kulkasnya. Hanya ada satu botol air dingin dan sayuran yang sudah layu.

TIME [JENNIE KIM]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang