16 : What should I do?

2.6K 269 20
                                    

Duduk termenung di sofa. Jennie sesekali menyentuh bibirnya yang terasa hangat. Setiap dia menyentuh bibirnya, dia mengingat apa yang tadi terjadi di dalam mobilnya.

Bahkan kalimat yang Sehun ucapkan masih terus terniang di benaknya.

"Jennie. Mari kita berkencan lagi,"

Rasanya kalimat itu seperti radio rusak di fikiran Jennie, karna kalimat itu terus terputar di benaknya.

Belum.

Jennie belum membalas pernyataan Sehun. Dengan bijak Jennie memilih untuk meminta Sehun menunggu beberapa hari agar Jennie bisa mengambil keputusan yang tepat. Di satu sisi Jennie memang masih memiliki rasa untuk pria itu, namun satu sisi Jennie ragu kalau Sehun belum 100% percaya dengan hubungan mereka nanti.

Ditambah, Jennie khawatir kalau kondisi mental Sehun saat ini bukan dalam keadaan stabil. Bisa saja dia meminta Jennie untuk kembali hanya karna Sehun membutuhkan kehadiran Jennie saat ini. Dan berkat adegan kiss di dalam mobil itu pula, akhirnya mereka tidak jadi untuk mencari makan malam. Jennie takut akan terjadi hal yang lebih dari apa yang terjadi di dalam mobil tadi. Karena ke dua insan manusia itu tengah di kuasai oleh sisi emosional.

Lamunan Jennie kemudian buyar saat dia ingat kalau hari ini dia belum mengecek ponselnya. Hari ini Jennie sibuk menghibur Sehun yang sedang terpuruk. Di gapainya tas yang tergetak di meja depan sofa.

Mata Jennie langsung membulat saat melihat notif misscall dari Jongin sebanyak 75 kali. Dan 55 pesan dari Jongin.

Jennie refleks menepuk dahinya. "Astaga, aku lupa kalau ada janji..." erang Jennie yang kemudian memutuskan untuk menghubungi Jongin karena Jennie merasa tidak enak sudah melalaikan janjinya.

Terdengar nada sambung, namun telfonnya tak kunjung di angkat.

Sambungan telfon pertama gagal. Jennie mencoba untuk kedua kalinya. Baru 5 kali terdengar bunyi sambungan, telfon kemudian diangkat.

"Jong---"

"Kemana saja kau?" potong Jongin yang mengintrupsi kalimat dari Jennie.

Jennie menunduk karena merasa bersalah. "Maaf aku lupa soal datang ke turnamen, bagaimana.. Kau menang kan?" tanya Jennie dengan hati-hati.

"Kalah."

"Kok bisa?"

"Karena kau tak hadir,"

Seketika Jennie mengerutkan dahinya. "Loh kok karena aku tak hadir si?" tanya Jennie yang heran akan ucapan Jongin.

"Kaulah suntikan semangat ku. Dan kau tak memberi kabar plus kau tak datang, kemana saja kau?" balas Jongin dengan nada yang posesif.

"Maaf Jongin-ah... Aku tadi menemani teman ku yang sedang terkena musibah..." kata Jennie dengan nada memelas.

"Aku juga terkena musibah. Musibah kekalahan." kata Jongin dengan nada sarkas.

"Hei, aku serius... Maaf karena aku sudah mengingkari janji," balas Jennie. Terdengar helaan nafas di sebrang sana.

"Jennie."

TIME [JENNIE KIM]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang