bimbang

3.6K 182 1
                                        

Entah itu dipagi, siang ataupun malam hari ruang makan yang selalu dalam suasana hangat menjadi saksi dimana sepasang ayah dan anak akan saling memberikan kasih dan sayang yang sebenarnya selama ini telah mereka rasakan satu sama lain. Meja ruang makan yang telah terisi berbagi macam makanan, namun sayang dari 12 buah kursi makan yang tertata hanya dua diantaranya yang terisi, ya hanya ayah dan Veeyanlah yang mengisi ruang makan tersebut, sebab faktanya seorang tuan Ivander Kim yang terkenal akan ketampanannya, harta melimpah, berdarah campuran Indo-Korea dan sosok ayah yang begitu menyayangi dan memprioritas utamakan sang anak diatas hidupnya sendiri ini adalah seorang single parent dengan umur 36 tahun, masih muda bukan untuk seukuran ayah dengan seorang putra yang remaja berumur 15 tahun? Yap, betul! Sebab dulu ia menikah saat berumur 20 tahun lalu memiliki Veeyan berumur 21 tahun, namun sayangnya saat Veeyan yang barulah mampu melangkahkan kakinya 1 atau 2 langkah, sang istri yang seorang keturunan Indo-Kanada yang kala itu masihlah berumur 20 tahun mengutarakan ketidak siapannya untuk menjadi seorang bunda. Dan naasnya, esok paginya ia tak lagi mendapati sang istri dirumah mereka, sebab faktanya istrinya telah pergi meninggalkannya dan Veeyan dengan tanpa pamit. Dan 'duren(duda keren)' sebutan itulah yang kini disandangnya dari para orang-orang yang mengenalnya atau yang lebih ekstrim iyalah 'duren montong'. 

"Bintang, kenapa kamu diem aja, Nak? Kamu sakit?" tanya ayah yang teralun telah memecahkan keheningan yang begitu jarang tercipta, dan kini tercipta karena sifat diam Veeyan yang amat jarang tercipta saat dimeja makan jika hanya berdua dengan ayah. Dan bibir tipis ranum Veeyan hanya terkatup tanpa ada niatan untuk menjawab tanya ayahnya dengan sederat kata hanya dengan gelengan kepalalah ia jawab tanya ayahnya tersebut. 

"Yah ... " Namun kini yang terdengar adalahpanggilan Veeyan yang terdengar mengandung ragu. 

"Ada apa, Nak? Ada masalah? Bicaralah!" jawab dan tanya ayah teralun dengan lembut mencoba membujuk putranya tersebut agar tak terus menerus dalam mode galau yang jujur membuat ayah tak tega, ukh...benar-benar ayah idaman. 

"Sebenarnya aku beraaat ... banget mau ngomong ini yah," ucap Veeyan dengan ekspresinya yang lucu. 

"Memangnya kenapa, Nak?" heran ayah yang semakin merasa khawatir akan apa yang terjadi dengan putra tersayangnya tersebut. 

"Ayah ... disuruh ... ke sekolah Bintang ... " dan akhirnya penyebab yang menjadikan seorang Raeveeyan Ivander Kim dalam mode galau akut pun terungkap.

 "Ya udah, ayo kita berangkat!" Lain Veeyan lain lagi pula dengan ayah, meskipun Veeyan seorang darah dagingnya namun tak semuanya harus samakan? Sampai suasana hati pun harus sama, gak kan?! Sebab lihatlah jawaban yang teralun dari ayah yang begitu bersemangat mendengar bahwa ia mendapat undangan dari sekolah yang pastinya bukan panggilan karena pelanggaran anaknya, sebab ia tahu Veeyan itu adalah sosok yang penurut, meski jika sudah berbaur dengan khalayak umum dia akan berubah menjadi sosok yang menyebalkan. Dan asal kalian tahu, surat dari sekolah yang datang untuk ayah tak pernah sampai ketangan ayah, sebab oleh Veeyan tak pernah diberikan kepada ayahnya melainkan kepada salah satu omnya, ya kalau tidak ke Davin ya pasti ke Gaevin jadi setiap rapat apapun itu omnyalah yang datang dan ayah hanya mendapat laporan dari salah satu adiknya yang menghadari tanpa ada tahu menahu jika di sekolah Veeyan diadakan pertemuan wali murid.

 "Gak usah deh yah, biar diurus sama om," jawab Veeyan. "Ayah kan juga ingin tahu seperti apa kehidupan anak Ayah disekolah seperti apa? Selama ini yang selalu kamu mintai datang kan om," tutur ayah dengan lembut. 

"Gak usah deh, Yah." tolak Veeyan untuk kedua kalinya. "Kenapa, Nak? Kamu malu kalau Ayah yang datang?" Dan dari tanyanya tersebut, ayah dapati gelengan keras Veeyan sebagai jawabannya. 

"Lalu kenapa kamu gak mau Ayah datang?" tanya ayah yang kini penuh selidik dengan sepasang mata elangnya yang menatap tegas Veeyan yang seketika menciut nyalinya jika sudah berhadapan dengan tatapannya tersebut. 

Father And Son(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang