Bohong Aja ...

942 65 4
                                        

Ceklek!!!

Saat baru saja kedua kaki ayah memasuki kamar Veeyan, pemandangan yang didapatnya adalah sebuah gundukan selimut diatas ranjang besar yang ia yakini adalah tubuh sang anak yang tengah meringkuk nyaman didalamnya.

Dan ternyata saat ayah semakin melangkahkan kedua kakinya memasuki kamar Veeyan tertangkap oelh kedua matanya gundukkan selimut yang menyembulkan kepala bersurai arang dan sepasang mata yang masihlah tertutup rapat.

"Bintang ...bangun, Nak! Ini sudah siang lo," panggil ayah menyibakkan selimut yang menutupi tubuh putranya tersebut.

"Lima menit lagi ya, Yah ..." pinta Veeyan yang tak lupa mengeluarkan nada manjanya terhadap sang ayah.

"Ani! Gak malu apa sama matahari yang udah bangun dari tadi?" jawab ayah menolak halus pinta putra tersayangnya tersebut.

"Masih ngantuk banget, Yah ..." Rengekan Veeyan untuk kedua kalinya terdengar.

"Nanti bukan Ayah lo yang nganterin ...nanti yang nganterin Om Gaevin, Om Gaevin keburu dating lo," ucap ayah tetap mencoba membangunkan anaknya yang terkenal cukup pemalas untuk bangun.

"Kok bukan Ayah sih? Ayah mau kemana? Ayah mau ke luar negeri lagi?"tanya Veeyan yang seketika terduduk dan menatap sang ayah dengan sendu.

"Gak kok, Nak! Ayah cuma mau ke hotel kita, klien Ayah yang dari Jepang datang ke sini dan menginap di hotel," jawab ayah mengusap surai arang sang anak.

"Dan kamu dapat salam lo dari klien Ayah, katanya semoga cepat sembuh," lanjut ayah tetap mengusap kepala menunduk Veeyan.

Brukk!!

"Emangnya Bintang gak sekolah?" tanya ayah saat mendapati Veeyan yang kembali membaringkan tubuhnya ke kasur nyamannnya.

"Bintangkan baru aja pulang dari rumah sakit, masih lemes badan Bintang, Yah ..." jawab Veeyan mencoba merayu sang ayah dengan kedua matanya yang ia buka sesayu mungkin.

"Bintang masih lemes? Masih pusing? Ayo kita ke rumah sakit! Ayah gak mau kamu sampai drop lagi!" ajak ayah dengan segala kekhawatirannnya yang kini tampak begitu hadir.

"Ini pasti sakit ya, Yah?" Bukan menjawab akan ajakan ayah, Veeyan balik bertanya dengan mata yang menatap sendu kearah lengan kanan ayah yang lengan bajunya terangkat.

"Itu, lengan Ayah pasti sakit kan? Sampai biru-biru gitu gara-gara Bintang cubitin semalam, iya kan?" ucap Veeyan menjawab tanya tak terucap dari ayah yang hanya menampakkan wajah heran.

"Lengan Ayah gak apa-apa kok! Sekarang yang perlu dikhawatirin itu kamu, katanya tadi masih lemes atau pusing? Ayo Ayah ke rumah sakit lagi!" jawab ayah terdengar cukup panic.

"Bintang udah gak apa-apa kok, Yah! Bintang mau berangkat sekolah!" jawab Veeyan yang seketika turun dari ranjang dengan tergesa dan seketika berlari terbirit-birit memasuki kamar mandi bersama suara pintu kamar mandi yang ia tutup dengan keras.

"Ya! Bintang! Kamu membohongi Ayah ya?!" teriak ayah memprotes akan kelakuan putra semata wayangnya tersebut.

"Mianhae, Ayah!" jawab Veeyan balik berteriak.

"Huft ...hobi banget bikin Ayahmu jantungan, Nak." Kedua kaki ayah melangkah keluar meninggalkan suara gemericik air yang terdengar dari kamar mandi.


TBC

MALEM mingguan yuk bareng dedek Veeyan hehehe...

aku kembali, maaf ya kalau lama banget gak up nya.

Mianhae ....#bungkuk 90 derajat

Father And Son(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang