Wanita Bermata Ulat

1.6K 109 2
                                    

Come back again setelah cerita yang kehapus total.
Ok cekidot ....!!!!!!
  

Kini keheninganlah yang menghuni ruang ayah, kala ayah yang telah fokus pada laptop hitamnya yang telah ia nyalakan beberapa menit lalu dan Veeyan yang tengah berbaring manis disofa tengah begitu khusuk seorang diri dengan ponsel pintarnya, namun fokus sepasang ayah dan anak tersebut seketika terpecahkan oleh kedatangan seorang wanita muda dengan setelan pakaian kantornya yang serba sexi membalut tubuh indahnya.

“Ow ...ow ...pemandangan gak bagus nih buat anakku.” Dan gumaman batin ayah menyapa gendang telinga Veeyan yang seketika mengundang senyum geli Veeyan.

“Bagus dan rapi belum ya bajuku? Aku udah cantik kan? Semoga aja Pak Ivan suka deh.” Berganti gumaman batin sosok wanita tersebut yang menyapa gendang telinga Veeyan yang tanpa sadar membuatnya menggeram marah.

“Emb ...ini laporan yang anda minta kepada anda,” ucap wanita tersebut dengan suaranya yang dibuat selembut mungkin dan jangan lupakan tubuhnya yang ia dekatkan atau lebih tepatnya ia tempel-tempelkan kepada ayah yang sejujurnya amatlah merasa risih dengan tingkah salah satu sekretarisnya yang menyandang nama panggilan Ratna tersebut hingga tanpa sadar membuat ayah menjauh-jauhkan tubuhnya dengan refleks.

“Tante, kalau gatel-gatel mendingan gak usah kerja deh, minum obat lalu istirahat dirumah kalau perlu di rumah sakit biar gatal-gatalnya cepet hilang.” Celetukan Veeyan yang teralun dengan ringan tersebut telah mengundang kepala ayah dan Ratna menoleh kearahnya yang tetap dalam posisi semula yakni berbaring manis diatas sofa dengan kedua matanya yang tetap fokus kearah ponselnya tanpa melirik sedikit pun kearah sosok sekretaris sang ayah.

“Oh ...ternyata ada Mas Veeyan juga ya? Kok saya tidak melihatnya ya?” ucap Ratna dengan segala nada manisnya yang semakin membuat perut Veeyan mual ingin segera memuntahkan segala sumpah serapah dari lidah tajamnya.

“Sibuk dengan ayah terus sih,” batin Veeyan dengan bersama wajah angkuhnya yang hadir.

PLAKK!!

“Aish ...apaan sih?! Gak usah pegang-pegang deh!”Dan akhirnya sifat judes Veeyan muncul juga setelah dengan tak kalah sadisnya tangan kanannya menepis tangan Ratna yang mencubit pipnya dengan gemas meski jujur meninggalkan rasa sakit dipipi kananya.

"Emang deh wajah aja yang gemesin tapi sifat kayak singa nyeremin, mungkin efek tanpa ibu kali ya.” Dan batin Ratna seketika mengundang tatapan tajam super menyeramkan dari Veeyan yang tanpa tanggung-tanggung telah menyiutkan nyali Ratna untuk kembali mengganggu anak dari bosnya tersebut.

“Aku yang galak kenapa situ yang rempong?” gumam Veeyan menggerutu saat ponsel yang tengah dalam panggilan bersama salah seorang sahabatnya ia tempelkan ditelinga kanannya, maksud hati menyindir Ratna tapi yang kena imbas sahabat yang tengah jauh disana, sabar ya kalian para sahabat Veeyan.

“Aku gak apa-apa kok, Cuma males aja di sekolah banyak iblis! Apalagi disini ada siluman ular lo Thon, serem banget tau gak sih?” Ucapan Veeyan yang teralun dengan santai tersebut dari bibirnya telah membuat ayah dengan susah payah menahan tawanya yang akan meledak karena kelakuan anaknya tersebut.

“Kok kamu ketawa sih Thon? Emangnya kamu tau maksudku?” tanya Veeyan kala tawa Anthony teralun.

“Tau dong.” Dan jawaban Anthony teralun samar.

“Yaudah Thon aku mau jalan-jalan suntuk nih disini,” ucap Veeyan sebelum panggilan yang telah ia terputus.

“Mau kemana Bintang?”tanya ayah saat mendapati Veeyan yag menyimpan ponselnya didalam saku celana seragamnya dan tampak bersiap akan pergi.

“Mau keluar sebentar ya, bosen disini terus”jawab Veeyan.

“Bawa uang?”tanya ayah.

“Nggak, uangnya ditas yah”jawab Veeyan setelah ia yang menggeleng sebab tasnya pun ia tinggal didalam mobil bersama jaz sekolahnya.

“Ini, jangan boros-boros! Beli yang perlu aja,oke?”pesan ayah bersama dengan tangannya yang menyerahkan kartu kredit ketangan Veeyan.

“Oke!”jawab Veeyan patuh dengan jempol tangan kanannya yang ia acungkan.

“Ayah kan sendiri ni, ayah harus hati-hati soalnya disini ada siluman ular lo”ucap Veeyan dengan berbisik meski bisikannya dalam volume yang cukup keras dan telah mengundang senyum geli ayah yang sangat tahu maksud dari ucapannya tersebut.

“Kamu juga harus hati-hati ya,nak”pesan ayah dan angguka kepala Veeyanlah sebagai jawabannya.

‘Untuk jajan anaknya aja pakai kartu kredit, gak ada uang cash kali ya? Ukh...benar-benar lelaki idaman’batin Ratna dengan kedua matanya yang melirik kearah ayah yang cuek-cuek aja meski ia sadar jika sekretarisnya tengah meliriknya dengan genit.

“Matanya tante kena apa tu, kok hijau gitu? Kayak manusia ulet”tanya Veeyan dengan wajah polosnya yang terkesan cuek dan angkuh, dan tanyanya itu hanyalah akting belaka sebab ia pun tahu jika yang ada dimata wanita dihadapannya itu adalah softlens.

“Oh...ini namanya softlens mas Veeyan”dan jawaban yang teralun dari Ratna yang dibuat selembut mungkin telah kembali mengundang gejolak mual diperut Veeyan yang segera ingin memuntahkan segala ucapan tajamnya.

“Jelek tau gak? Mirip orang mata duitan!”aduh Veeyan...ucapanmu benar-benar tajam bagaikan panah yang melesat tepat mengenai hati Ratna yang hanya mampu menampakkan wajah shocknya.

‘Ya Allah...apalagi sih yang didengar sama anakku sampai-sampai ucapannya tajem gitu?’batin ayah dengan seulas senyum yang dengan susah payah ditahannya.

‘Ni bocah kecil nyebelin banget sih,ucapannya pedes banget gak sesuai banget sama wajah imut-imutnya, gak inget kalau anak bos udah aku penyek-penyek tau gak?’dan gerutuan batin Ratna tapa menunggu waktu lama telah kembali mengundang tatapan tajam yang menyeramkan dari Veeyan yang pastinya ditujukkan untuknya.

‘Ya ampun..tu tatapan tajem banget’batin Ratna dengan nyalinya yang seketika menciut.

“Ya udah, Bintang pergi dulu, ayah harus tetep hati-hati”pesan Veeya setelah ia yang berpamit kepada ayah yang mengangguk dan tersenyum.

"Bintang...Bintang...ayah benar-benar gak akan peduli jika di dunia ini tidak ada manusia lagi asalkan kau selalu ada bersama ayah, itu sudah sangat cukup," batin ayah berucap dengan kedua mata yang menatap sosok sang anak yang sejujurnya telah tak mampu terbidik oleh kedua purnamanya.

“Apa masih ada lagi yang ingin kau sampaikan?” tanya ayah teralun kala ia dapati sosok sang sekretaris yang hanya berdiri diamtak jauh darinya.

“Emb...maaf apa nanti sore anda ada acara?” jawab dan tanya Ratna.

“Emb...sepertinya ada,”jawab ayah setelah ia terdiam cukup lama untuk memikirkan apakah kiranya ada acara untuknya nanti sore.

“Bukankah sore nanti anda tidak ada jadwal?” tanya Ratna terheran akan jawaban yang didapatnya dari sang bos tampannya. 

“Memang, ini adalah acara keluarga bukanlah acara kantor,” jawab ayah dengan yakin, acara keluarga yang ia maksud adalah makan malam dengan sang putra tercintanya.

“Oh...baiklah kalau begitu,” ucap Ratna dengan pelan.

“Kalau begitu saya permisi,” pamit Ratna dengan kepalanya yang menunduk sebelum kedua kakinya yang terayun dengan anggun meninggalkan boss tampannya yang tengah duduk tenang dikursi kerja, namun sebelum kedua kakinya benar-benar berada diluar ruangan ayah, Ratna sempat bergumam "pokoknya aku harus bisa dapatkan tu boss ganteng bagaimana pun caranya."

"hah...siapapun yang mau masuk kedalam hidupku, kalain hsrus lebih dahulu bisa memasuki hati dan hidup anakku dengan cara yang lembut dan tulus’batin ayah yang turut berucap dengan sangat yakin yang pastinya bersama angannya yang tengah berkelana memikirkan hal apa yang tengah dilakukan anaknya saat ini.

Father And Son(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang