December 25th, 2018

2.6K 177 16
                                    

Jimin tidak tenang di sepanjang acara sebenarnya. Pikirannya tertuju ke Nana yang sedang tidak enak badan. Meski tadi mereka sempat video call dan kelihatannya si cantik baik-baik saja, tetap saja dia tidak bisa menghilangkan rasa khawatir sebelum bertemu langsung dengan sang kekasih.

Di saat acara selesai dan mereka di perjalanan pulang ke dorm, Jimin meminta izin agar bisa ke tempat Nana. Dia sungguh tidak sabar ingin bertemu dengan wanita si pengisi hati yang membuat rindu. Awalnya tidak diperbolehkan karena dikhawatirkan ada sasaeng, tapi Jungkook membantu meyakinkan bahwa semua aman. Yah... bagaimana pun juga, si maknae pasti paham bagaimana perasaan Jimin.

Di depan apartemen Nana mereka berhenti. Jimin yang sudah lengkap dengan penyamarannya turun dari mobil dan bergegas masuk menuju tempat sang kekasih. Sedang member lain melanjutkan perjalanan ke dorm.

Tak sabaran Jimin menekan tombol intercom di depan apartemen Nana, berharap-harap cemas agar sang pemilik cepat membuka.

"Jim—"

"Nana...."

Tanpa ba bi bu, Jimin langsung memeluk gadis yang ia sayang sembari masuk ke dalam. Pintu ditutup menggunakan kaki, dan Nana hanya tertawa tidak mengerti dengan kelakuan Jimin.

"Aku benar-benar mengkhawatirkanmu." Jimin memeluk erat Nana. Beberapa kali diciumnya rambut lurus Nana yang harum sampo, membuat perasaannya sedikit lebih tenang.

"Aku sudah baik-baik saja." Nana coba meyakinkan Jimin sembari menepuk-nepuk punggung pria yang terus menemani hari-harinya dalam beberapa bulan terakhir.

"Aku takut terjadi sesuatu padamu."

"Haha, ayolah Jim, ini hanya demam ringan."

Jimin melepas pelukan. Wajah tampannya menunjukkan raut kesal. "Aku tidak suka kau sakit, meski hanya demam," katanya mengegoiskan diri.

"Iya-iya. Aku akan lebih menjaga kesehatanku. Ngomong-ngomong kau mau sesuatu? Air? Makanan?" tawar Nana sambil memandangi Jimin.

"Air, aku haus." Jimin mengembuskan napas.

"Kuambilkan. Duduklah," suruh Nana sambil berlalu menuju kulkas yang menyimpan banyak jenis minuman.

Jimin menjatuhkan bokongnya ke sofa yang empuk. Direnggangkannya tubuh. Sekarang dia baru ingat dengan penat karena dari tadi terlalu sibuk memikirkan Nana. Demi membunuh waktu di sela menunggu, dia pun membuka sosial media pribadinya dan melihat berita teratas adalah Nana yang membagikan kiriman sebuah tas berwarna pink pastel keluaran terbaru. Tampaknya gadis itu menginginkannya. Jimin tersenyum, itu bukan masalah baginya.

Dilanjutkannya meng-scroll timeline, dan matanya menyipit ketika menemukan Nana membagikan pemotretan terbarunya. Mata sipitnya membulat ketika melihat lebih banyak foto sang kekasih yang memakai wig dan pakaian minim, membuat gadis Kim itu semakin seksi. Menggugah hormon Jimin yang sebelumnya tenang-tenang saja.

"Melihat apa?" Nana datang sambil menaruh sekaleng minuman di hadapan Jimin.

"Ini pemotretan kapan?" Tanpa basa-basi Jimin menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan foto Nana yang... oh! Terlalu seksi.

 oh! Terlalu seksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Jimin ❣ Nana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang