End Year Night

1.5K 156 23
                                    

"NANA!!"

Demi Tuhan, Nana langsung melempar bantal ke Jimin yang berteriak sembarangan ketika baru masuk ke kamar yang ditempati mereka berdua selama di New York. Tetapi, lelaki itu tak peduli dan langsung memeluk Nana hingga mereka berdua rebah ke tempat tidur.

"Happy new year, Sayangku," goda Jimin sambil mencium-cium pipi yang terkasih. Tadi, dia baru saja melakukan siaran live untuk menyambut tahun baru bersama member lain.

"Jim, geli...." Si pemilik nama lengkap Kim Nana itu berusaha mendorong tubuh berat sang adam yang menindihnya sembarangan.

"Aih, mana ada geli."

"JIMIN!!"

Nana menjerit panik ketika jemari jahil kekasihnya malah menggelitiki pinggang. Gadis itu memekik, memohon agar Jimin berhenti, tapi sang kekasih malah terkekeh dan membiarkan gadisnya tersengal.

"JIMIN BODOH!" Nana, dengan wajah yang memerah, memukul Jimin dengan guling sesaat setelah ia duduk. "Bodoh! Bodoh! Bodoh!" makinya berulang kali sambil terus memukul.

"Ap--duh!" Jimin tiba-tiba mengaduh, membuat Nana spontan berhenti dan buru-buru membuang guling ke lantai.

"Jim, kenapa?"

"Ada sesuatu yang mengenai keningku," ringisnya.

"Benarkah? Sini kulihat." Cepat Nana menyibak poni panjang sang adam, memeriksa dengan cermat apakah ada bekas kemerahan di sana.

"Jim, di mana--"

Bruk!

Nana mengerjap kaget saat Jimin tiba-tiba merebahkannya.

"Jim...."

"Kau menonton apa di youtube, hmm?" tanya lelaki Park itu dengan suara berat, merujuk ke-history tontonan sang kekasih di portal video yang tak sengaja ia lihat saat iseng memeriksa.

Nana menelan ludah. "Me-memangnya apa yang kutonton?" jawabnya terbata-bata.

"Memangnya melakukan langsung denganku kurang memuaskan, hmm?" Jimin mengelus pipi tirus sang hawa, menyalurkan remang yang memberi sinyal bahaya. "Haruskah kita melakukan hal yang sama?" tanyanya dengan senyum miring menggoda.

"Jimin...."

"Fanfiction-nya panas sekali, ya?" godanya lagi sambil menyipitkan mata. "Jadi tidak sabar ingin mencobanya langsung." Jimin membasahi bibir. Sengaja benar bertingkah seksi agar gadisnya luluh.

"Itu... aku tidak sengaja lihat," aku Nana seperti hamster yang lucu, mencicit di bawah pemangsa yang siap menerkam kapan saja.

"Tapi kau mau, 'kan?"

Nana mengatupkan bibir rapat-rapat. Tidak! Dia tidak akan menjawab pertanyaan satu ini.

"Hei, mau atau tidak?" Jimin mencolek dagu si cantik, benar-benar terniat untuk menggoda dan akhirnya menghabiskan malam pergantian tahun dengan sesuatu yang panas.

Nana masih setia mengunci bibirnya rapat-rapat.

"Hmm, nakal, ya." Jimin bangkit, menyugar rambutnya ke belakang dan menjilat bibir. Namun, bukannya kembali menggoda, dia justru turun dari tempat tidur dan menuju pintu.

"Jim, mau ke mana?" Cepat Nana bertanya.

Lelaki Park itu menoleh, tersenyum miring dan langsung mengunci pintu. Lampu utama dimatikan, menyisakan lampu remang yang justru membuat Nana semakin ciut. Apa yang dimau Jimin sudah jelas sekali.

"Jim...."

"Melakukannya sendiri, atau...." Jimin menangkup pipi sang kekasih, mengusapnya pelan, lantas mengecup bibir yang merah. "Milikku merindukanmu, Na," bisiknya.

Hmm, waktunya kita undur diri.

—♪—

Sudah hampir tengah malam ketika Jimin menuntaskan apa yang dimaunya terhadap Nana. Kedua sejoli itu terengah, bersimbah keringat dan juga bau khas percintaan. Nana beringsut mendekat ke pelukan Jimin. Tubuhnya seperti remuk karena hentakan dan remasan tangan lelaki itu. Tetapi, puasnya jangan ditanya. Jimin memang tak pernah mengecewakan jika urusan ranjang.

"Terima kasih, Sayang." Jimin mengusap anak rambut Nana yang basah. "Kau cantik sekali," pujinya kemudian.

Nana tak menjawab. Dia mengantuk dan ingin istirahat. Jimin menarik sampe, mengecup kening yang terkasih dan memeluknya erat.

"Secepatnya, pernikahan kita harus dibicarakan. Aku tidak bisa menunggu lebih lama."

Eh? Jimin bilang apa barusan?

"Maksudmu...."

"Aku akan menikahimu, Kim Nana. Lalu, selamanya kau akan jadi milikku."

Wah... kejutan yang sangat indah. Semoga saja itu benar terjadi dan bukan hanya bualan belaka.

--FIN--

Maaf yaa, NC-nya cuma boleh dibaca sama Jimin & Nana 😌

[Jimin ❣ Nana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang