Gadis itu menatap tubuhnya berkali-kali di hadapan cermin, berharap dapat menghilangkan kegugupannya.
Gadis yang memakai dress selutut berwarna merah maroon itu menghela nafasnya berkali-kali.
Tok tok tok
"Oi Lov! Buruan turun, calmi udah dateng!"
Deg
Alova semakin bertambah gugup kali ini. Siapa saja, Alova ingin memiliki kekuatan yaitu kekuatan berteleportasi.
"Kamu bisa Alova! Bisa! Supaya calmimu tidak direbut Ying teman boboiboy!" Monolognya sambil merapikan rambut nya yang ia gulung ke atas, menampakkan leher jenjangnya.
Sesampainya di tangga sudah terdengar orang yang sedang berbicara. Alova merasakan jantungnya kembali berdansa.
Alova terus melangkahkan kakinya hingga saat dia sudah di ruang tamu semua menyambutnya ramah.
"Menantu mama! Cantik sekali!" Seru Anya menampilkan mata berbinarnya, yang membuat Alova benar-benar ingin hilang. Karena semua pasang mata kini menatapnya.
Gadis yang baru saja mendapat pujian itu tersenyum kikuk. Matanya seperti sedang mencari sesuatu.
"Alova, sini salaman dulu sama calon mertua" Panggil Kirana, Alova mendekat dan bersalaman dengan kedua orang tua calminya.
Tatapan Alova berhenti tepat di depan gadis yang sedang menampilkan senyum manisnya. "Kenalin aku Avsa! Calon adik ipar!" Seru gadis yang bernama Avsa itu.
"Alova" Ucapnya, lalu duduk di samping Avsa. Mendengarkan nama dari gadis di sampingnya itu, Alova jadi teringat Aksa.
Gadis berambut pirang itu menatap Avsa yang kini sedang memainkan handphone nya. Lucu, satu kata yang menggambarkan Avsa.
Avsa memakai dress berwarna biru muda dengan hiasan bunga-bunga di bagian dadanya. Dengan rambut yang dikuncir kuda.
"Ma ini tas mama ketinggalan" Suara bariton itu menghentikan pembicaraan Anya dan Kirana. Alova mengenal suara itu, suara itu adalah suara Aksa!
"Aksa?"
"Lo? "
Ucap mereka bersamaan, mereka menatap satu sama lain dengan tatapan tak bisa dijelaskan. Aksa yang menatap dengan rasa terkejutnya, dan Alova yang menatap dengan penuh kegembiraan.
"Kalian sudah saling kenal?" Tanya Satya memecah keheningan. Membuat Alova dengan cepat menoleh, "Alova kenal om, dia Aksa!" Ucap Alova antusias.
Mereka semua tertawa bersamaan, termasuk Avsa yang kini memasukkan handphonenya ke dalam tas mini.
Jujur, Alova merasa senang karena Aksa adalah pria yang dijodohkan dengannya. Di sisi lainnya Alova merasa malu sekaligus khawatir, apakah Aksa mau menerima perjodohan ini disaat dia sudah tau dengan siapa dia hendak dijodohkan.
"Bagus! Kalian sudah saling kenal. Jadi tidak ada perasaan canggung diantara kalian" Seru Candra disambut dengan obrolan lainnya.
Aksa diam-diam melirik Alova yang sangat antusias bercerita tentang masa kecilnya. Dengan bahasa yang santai dan gaya bicara yang lucu. Imut.
Alova merasa diperhatikan oleh Aksa membuat gadis itu menghentikan ceritanya. Mereka beradu pandang. Mata teduh Aksa, membuat Alova betah memandanginya lama.
Dengan cepat Aksa memutuskan pandangannya, dan beralih menatap mamanya yang kini sedang berbagi cerita dengan bunda Alova.
Satya dan Candra melirik istrinya masing-masing yang sedang membicarakan harga tas, sepatu dan alat kosmetik lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
She is a Cute Girl
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] Aksa dan Alova, remaja SMA yang di jodohkan oleh kedua orang tua mereka. Awalnya semua berjalan dengan baik, tetapi ketika masa lalu Aksa kembali. Runtuh sudah kapal mereka berdua, hingga terombang-ambing di tengah lautan. Ba...