E N A M

4.8K 218 1
                                        

Jangan lupa vomment! ;)
Selamat membaca!

•••
Tolong jangan sakitin bunda dan Alova. Mereka berharga di hidup Gevan. Gevan mohon!
~Gevan Zarerra~
•••

"Gue pulang" Aksa menyalakan mesin motornya, hendak beranjak namun Alova memanggilnya lagi, "Aksa"

Aksa menoleh menatap manik Alova, wajah gadis itu terlihat malu-malu. "Siniin hpnya Aksa"

Ucap gadis itu akhirnya, Aksa yang bingung langsung mengambil handphonenya di saku celana dan memberikan kepada Alova.

Jari gadis itu mulai menari di layar handphone Aksa, apalagi handphone Aksa yang tak di sandi atau di pola. Membuat ia bebas.

"Udah! Pegangin bentar!"

Lagi-lagi Aksa menuruti ucapan Alova, gadis itu mengambil handphonenya dan gadis itu memekik kencang, "Yes dapet nomer Aksa! Nanti malam kita chattingan ya!"

Aksa hanya diam sedangkan gadis disampingnya terus saja memandangi layar handphonenya.

"Gue pulang"

Aksa menyalakan mesin motornya kembali dan langsung melesat meninggalkan Alova yang sudah kegirangan sambil meninju tangannya di udara.

"Cie yang pulang bareng calmi" Ejek Gevan yang baru saja muncul dari dalam pagar. Alova hanya tersenyum cengo, gadis itu sangat bahagia hari ini. "Alova udah ada, kak Gevan kapan?"

Raut wajah Gevan seketika berubah menjadi kecut mendengar pertanyaan adiknya itu.

"Gue mah masi pdkt udah di tinggal, kambing emang!"

Alova terbahak-bahak sampai memegangi perutnya, "Emang kak Gevan pdkt nya berapa lama?"

Gevan mengerutukan dahinya seperti memikirkan sesuatu, "Sekitar lima bulan kalau gak salah" Ucap Gevan santai sedangkan Alova meringis.

"Kenapa gak sekalian sembilan bulan aja, nanti dapet bayi!" Sentak Alova kesal, apalagi tak mendapat respon dari Gevan. Gevan hanya memutar-mutarkan kunci mobil di jarinya.

Alova menepuk jidatnya sendiri, mendelik tak terima saat kakaknya yang tanpa bersalah menyahut kantong plastik berisi cokelatnya.

Gevan mengeluarkan semua isinya, dan memasukkannya kembali. "Dari Aksa?" Gadis itu menganggukkan kepalanya, lucu sekali.

"Calmi lo leh ugha" Ucap Gevan lalu berjalan ke arah mobilnya, "Mau kemana?"

Gevan menoleh lalu terkekeh tak jelas, "Mau cari jodoh!"

•••

Alova tengah duduk di balkon kamarnya, ditemani dengan lagu Queen-Loren Gray dan coklat yang dibelikan Aksa sepulang sekolah tadi.

Matahari sudah mulai kembali ke tempatnya, membuat Alova berdecak lalu segera berdiri kemudian masuk ke kamarnya. Matanya mulai berat, menandakan ia mengantuk.

Sekarang ia benar-benar bingung harus berbuat apa, hendak ke kamar Gevan, tapi empumya tidak ada di kamar. Hendak turun, tapi tidak ada siapapun. Kedua orang tua Alova sama-sama sibuk bekerja. Hanya ada satu satpam satu supir dan tiga pembantunya.

'Siapapun tolongin Alova, Alova kesepian'

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu kamar Alova, dengan ogah-ogahan Alova berjalan ke arah pintu dan segera menarik tuas pintunya.

"Aksa?"

Cowok itu tersenyum manis, sangat tulus. Alova baru pertama kali melihat Aksa tersenyum semanis itu.

She is a Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang