S E M B I L A N B E L A S

3.7K 148 30
                                        

WARNING ⚠
Terdapat sedikit adegan dewasa!

Happy reading ♡
Vomment jangan lupa! ♡


~♥~

Dini hari pukul 03.10 Aksa terbangun karena tiba-tiba ponselnya berdering. Cowok itu menautkan alisnya, siapa orang yang menghubunginya pagi-pagi buta seperti ini.

Tanpa berlama-lama Aksa menggeser ke warna hijau, lalu menempelkan ponsel itu ke telinga kanannya.

Aksa diam, kebiasaannya jika bertelepon menunggu si penelepon yang berbicara terlebih dahulu.

"Aksa?" Sapaan lembut itu menyapa telinga Aksa, membuat pertahanan Aksa runtuh seketika. Mengapa gadis itu kembali setelah dirinya mulai nyaman dengan kehadiran Alova?

"Aksa?" Gadis itu mengulang sapaannya, karena Aksa yang tak kunjung menjawab.

"Queen?"

"Iya ini aku Queen, kamu masih inget aku kan?" ucap gadis di seberang sana dengan antusias. Aksa menegang seketika. Melirik Alova yang masih setia memejamkan matanya.

Memang Aksa memilih untuk menginap di rumah besar milik keluarga Adikara. Hanya untuk menjaga Alova yang memang tadi sempat pingsan karena kelelahan. Dan bisa dipastikan itu adalah ulah dari ketiga teman Aksa, yang sedari tadi mengajak Alova bermain.

Entah itu bermain ps, uno stacko, atau bermain boneka. Terdengar konyol memang seorang lelaki memainkan boneka. Bukannya membuat Alova sehat kembali, malah membuat Alova drop.

Maka dari itu, Aksa dengan sigap mengusir ketiga temannya, tanpa ada pengampunan. Aksa juga meminta maaf kepada Kirana yang tadi terlihat sangat cemas.

"Aksa kok diem sih? Aku boleh minta tolong nggak?"

"Nggak." Tolak Aksa spontan, membuat gadis di seberang sana berseru, "Pelit, awas aja."

"Tolongin apa?"

"Jemput aku di bandara." Ucap Queen lirih membuat hati Aksa sedikit terenyuh.

Munafik bila Aksa mengatakan tidak merindukan cinta pertamanya. Buktinya sekarang, cowok itu benar-benar ingin melihat langsung wajah cantik nan imut milik Queen.

"Tunggu aku." Tanpa berniat membangunkan Alova, Aksa segera beranjak pergi meninggalkan Alova yang jelas-jelas terbangun dan hanya berpura-pura tidur.

Dua kata tadi berhasil membuat Queen senang bukan main. Aksanya masih sama seperti dulu, tidak berubah.

Semoga saja Aksa masih bisa menerima kehadirannya, setelah apa yang dilakukan dirinya tempo dulu.

Dan semoga saja, perasaan Aksa masih utuh untuknya. Meskipun ia tahu, mungkin Aksa kecewa padanya. Karena Queen menghindar begitu saja, tanpa memberi penjelasan pada Aksa kala itu.

Sungguh Queen melakukan itu karena terpaksa, tak ada banyak waktu untuk menjelaskannya kepada Aksa. Karena waktu itu, Cakra sangat butuh kehadiran anaknya.

Mengingat kakaknya yang tak pernah peduli masalah keluarga. Akhirnya ialah yang harus mengalah. Lagi-lagi harus dirinya.

Tak hanya itu, dulunya memang Queen hanya menganggap Aksa sebagai seorang sahabat, tak lebih. Karena dulu ia telah mencintai seseorang, dan orang itu adalah kakak kelasnya.

Dan Queen tahu, bahwa Aksa mungkin akan salah paham tentang kepergiannya yang mendadak. Dan itu memang benar terjadi.

~♥~

She is a Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang