E M P A T P U L U H E N A M

1.9K 141 17
                                    

Vote dan komen jangan lupaaa! 😙

Happy reading! ( ˘ ³˘)♥

~♥~

Tidak terasa ujian nasional telah berlalu, para murid akhirnya bisa bernapas lega. Begitu juga dengan Alova, Aksa dan sahabatnya yang lain. Mereka memutuskan untuk merayakan kebebasan itu dengan mengadakan barbeque party di halaman belakang kediaman Candra.

Saat ini Alova dibantu dengan Gevan sedang menyiapkan barang-barang yang sekiranya diperlukan untuk pesta kecil nanti. Mulai dari griller, arang, piring, saos, kecap, dan masih banyak lagi.

Tidak membutuhkan waktu lama, semuanya telah siap. Tinggal menunggu teman-temannya. Sudah lama sekali Alova tidak merasakan serunya barbeque party.

Alova duduk di ayunan tak jauh dari posisi Gevan. Pikiran gadis itu melayang ke kejadian kemarin. Dimana ia dirundung habis habisan hanya karena dirinya dekat kembali dengan Aksa. Banyak yang menyebutnya wanita murahan karena bergonta-ganti pasangan.

Flashback on

Alova menyusuri lorong kelas 12 untuk menuju laboratorium komputer. Ia tak bersama Aksa seperti biasanya, karena tadi pagi-pagi sekali Aksa mengirimkan pesan kepadanya.

Aksa Jelek Parah💩
Sayang, hari ini kamu berangkat sekolah sendiri. Bisa kan?

Alova Zashara
Emang Aksa mau berangkat sama siapa?

Aksa Jelek Parah💩
Perut aku mules banget, jadi mungkin agak telat

Alova Zashara
Oh mules ya

Aksa Jelek Parah💩
Iya sayang, tenang aja aku enggak berangkat sama cewek lain kok😗

Alova Zashara
Ih apaan sih😅
Udah ah Alova mau sarapan dulu, byeee

Aksa Jelek Parah💩
Iya sana, sayang😗

Akhirnya Alova diantarkan oleh Gevan saat itu. Setelah berpamitan, Alova langsung memasang earphone pemberian dari Aksa waktu itu, saat hendak menyalakan musik, Alova mendengar seseorang menyebut namanya.

Alova mulanya tidak mempedulikan, namun lama kelamaan Alova yang mendengarnya terasa telinganya yang dipasangi earphone itu terasa panas.

"Bukannya dia udah deket sama anak geng motor waktu itu ya?"

"Bener juga sih, tapi kok sekarang balik lagi sama Aksa?"

"Apa karena Alova ngincer duitnya? Aksa kan anaknya sultan tuh."

"Iya, dia selain menjabat menjadi kepala sekolah kan dia juga yang punya sekolah ini."

Alova yang sudah muak akhirnya menghampiri ketiga cewek yang dengan santainya membicarakan seseorang di hadapannya langsung.

"Aksa itu anaknya pak Satya, bukan anaknya sultan! Lagian kalian sama sekali engga ada sopan santunnya sama sekali, manggilnya dia, beliau kek!" Tegas Alova membuat ketiga cewek itu saling melempar tatapan mengejek.

"Udah ah cabut yuk." Ucap salah satu dari mereka, dijawab anggukan oleh kedua temannya. Lalu mereka pun segera pergi dari sana.

Alova rasanya ingin menjambak rambut mereka hingga botak, untung saja Alova masih bisa menyabarinya. Tidak hanya disitu saja, saat melanjutkan langkah kakinya menuju laboratorium komputer masih banyak omongan yang mampu menembus telinga Alova meskipun telah memakai earphone.

Flashback off

"Hufttt." Alova membuang napasnya kasar, lalu mendongak kala melihat bayangan seseorang. Aksa berdiri di hadapannya sambil menyodorkan sekantong plastik berisi tumpukan cokelat dan minuman berperisa leci.

She is a Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang