E M P A T P U L U H D U A

1.8K 158 63
                                    

Jangan lupa vote dan komen! ❤

Happy reading!

~♥~

"Lo suka Alova?"

Langkah Arkan terhenti, ia menolehkan kepala ke arah Saga, "Dulu emang gue sempet naksir sama dia, tapi gue nggak mungkin ngerebut milik sahabat gue."

"Kalau lo mau ambil aja." Ucap Saga enteng, mendengar hal itu, Arkan mengepalkan tangannya. "Maksud lo apa ngomong kayak gitu?"

Saga terkejut karena respons Arkan sangat berlebihan, cowok itu mencengkeram kerah jaketnya. "Eits, santai."

"Maksud lo apa anjing?" Ulang Arkan sekali lagi dan dibalas kekehan santai oleh Saga. "Kalau lo masih suka sama dia, ambil aja."

"Mulut lo kayak anjing." Arkan memberikan bogeman mentah kepada Saga. Sangat keras hingga suara tulang terdengar mengerikan.

Saga mengusap hidungnya yang mengeluarkan darah, sempat  beradu pandang, sebelum akhirnya Saga membalas bogeman Arkan.

"Perilaku lo jangan kayak sampah, Ga!" Lagi-lagi Arkan menonjok perut Saga, hal itupun mengundang perhatian seluruh orang yang tak sengaja melihat.

Tiba-tiba satpam menghampiri dan memisahkan mereka. Arkan sebenarnya belum puas, tetapi tidak mungkin ia melanjutkannya disini. Akhirnya Arkan memilih untuk pergi dari rumah sakit dan mencari tempat yang mampu memperbaiki moodnya.

~♥~

Aksa mengantar Alova hingga di depan ruangan dimana gadis itu menjalani UNBK. Banyak pasang mata yang menatap mereka, dan bisikan pun mulai bersahut-sahutan.

Tidak tega meninggalkan Alova, akhirnya Aksa ikut masuk juga selagi menunggu bel tanda ujian dimulai, barulah dia akan menuju ruangannya.

"Nggak usah didengerin, mendingan kamu baca ulang materinya." Alova mengangguk samar.

Aksa membenarkan rambut Alova, membuat gadis itu semakin tertunduk ketakutan akan tatapan teman seruangannya yang memang diacak dan hanya segelintir teman sekelasnya.

Keheningan melanda mereka berdua, Aksa yang tampak asik dengan soal-soal di bukunya dan Alova yang hanya menatap buku tetapi pikirannya melayang kemana-mana.

Alova menghembuskan nafasnya, Aksa spontan melirik, "Kenapa?"

"Saga."

Mendengar nama Saga disebut, Aksa mengepalkan tangannya diam-diam. Cowok itu tersenyum, "Nggak usah dipikirin dulu, sehabis ujian selesai kita cari dia."

"Nanti aja carinya."

Mau tidak mau Aksa menurut, "Iya, nanti."

Bel telah berbunyi, pengawas ujian pun telah memasuki ruang masing-masing. Aksa berdiri meraih tasnya dan menyampirkan di bahunya.

"Nggak usah usik Alova, kalau nggak mau berurusan sama gue." Ucap Aksa membuat pengawas ujian yang baru masuk menggelengkan kepalanya heran. Kisah cinta anak jaman sekarang memang rumit.

~♥~

Aksa menyelesaikan soal terlebih dahulu, bahkan cowok itu langsung keluar dari ruangan itu. Udara segar langsung dihirupnya.

Aksa memilih berdiri tak jauh dari ruangan Alova, sembari menelepon Gevan. Setelah deringan kedua terdengar, suara Gevan menyapa.

"Ngapa?"

"Setelah ujian, gue bawa Alova cari Saga."

"Mau gue bantu?" Tawar Gevan.

"Nggak usah." Tolak Aksa.

She is a Cute GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang