Gadis yang memiliki nama panjang Alova Zashara kini berdiri di depan gerbang rumahnya, menanti kehadiran seseorang.
Alova merubah semua penampilannya. Mulai dari rambut, yang dulunya di kepang menjadi terurai. Penampilannya dulu yang bisa dikatakan cupu, kini berubah menjadi keren.
"Lov? Lo berangkat bareng Aksa kan?" Gevan yang baru saja keluar dari rumah besar itu menghampiri Alova.
Alova mengangguk, "Iya".
Gevan berpamitan kepada Alova untuk berangkat terlebih dahulu karena ada urusan penting. Entah urusan penting apa.
Alova sekali lagi melongok, berharap Aksa dengan motornya segera tiba. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.20 menandakan gerbang sekolah hampir ditutup.
Yang di tunggu-tunggu akhirnya datang, Dari ujung gang terlihat Aksa yang sedang mengendarai motornya dengan mengenakan helm full facenya.
"Pagi, Aksa!" Sapa Alova, Aksa hanya mengangguk sebagai balasan. Menyuruh gadis itu agar segera naik kemudian Alova naik ke atas motor dan memeluk pinggang Aksa erat.
Aksa hanya tersenyum tipis, dan menjalankan motornya menuju SMA Kyrose. Dimana hukuman sudah menanti Mereka berdua di sana.
~♥~
Aksa melepaskan helm full facenya lalu merapikan rambutnya yang berantakan. Sedangkan Alova, berdiam diri di atas motor Aksa.
Benar dugaan Alova, mereka akan tiba di saat jam pelajaran sudah berlangsung. Aksa menggoyang-goyangkan motornya pelan mengkode Alova agar segera turun dari motornya.
Alova yang paham segera turun dan membenahkan seragamnya yang agak kusut.
"Ayo" Aksa turun dan menggandeng tangan Alova sebelum berjalan santai menuju kelas Alova. Mengantarkan gadis di sebelahnya terlebih dahulu menuju kelasnya.
Alova menahan senyumannya, merasa bahwa Aksa sekarang mulai membuka pintu hati untuknya. Dengan senang hati Alova akan masuk dan menetap di dalam sana, tidak akan membiarkan siapapun untuk menggantikan posisinya.
"Hey kalian berdua!" Sebuah suara menginstruksi mereka, refleks Aksa dan Alova menghentikan langkah dan membalikkan badan.
Siapa lagi jika bukan pak Juanji, guru bk yang keseramannya mengalahkan zombie yang senantiasa kelaparan.
"Eh pak Juanji" Alova tersenyum kikuk, tersenyum seperti ketahuan sehabis mencuri. Pak Juanji memperpendek jarak di antara mereka. Dengan tangan kanan yang di hias dengan penggaris kayu panjang.
Menepuk-nepuk penggaris panjang itu pada telapak tangannya yang kosong. Alova mengeratkan genggamannya, menyalurkan rasa takutnya pada Aksa yang malah terlihat santai.
"Ke ruang saya sekarang, cepat!"
Alova mengangguk dan dengan cepat berjalan ke ruang bk, karena tangannya yang masih saling menggenggam. Aksa menarik tangan itu, membuat tubuh Alova membentur dada bidang milik Aksa.
"Aksa ish, sakit" Alova mencubit pelan perut Aksa. Menarik tubuhnya dan mengubah posisi ke posisi semula. Berdiri di sebelah Aksa.
"Cepat!" Bentak pak Juanji membuat Alova terlonjak kaget. Aksa merasa bahwa kali ini dirinya harus mengakali pak Juanji.
Aksa mengeluarkan senyum devilnya, pak Juanji yang melihat senyum itu mendelik. "Malah senyum, cepat ke ruangan saya!".
"Maaf pak tapi saya hendak ke ruangan papa saya"
"Alasan saja!"
"Mau saya telefon?"
Pak Juanji memelintir kumisnya, "Yasudah sana!" ucapnya lalu berjalan meninggalkan Aksa dan Alova.

KAMU SEDANG MEMBACA
She is a Cute Girl
Подростковая литература[REVISI SETELAH TAMAT] Aksa dan Alova, remaja SMA yang di jodohkan oleh kedua orang tua mereka. Awalnya semua berjalan dengan baik, tetapi ketika masa lalu Aksa kembali. Runtuh sudah kapal mereka berdua, hingga terombang-ambing di tengah lautan. Ba...