Pandangan gadis itu fokus kedepan, menyerap kalimat demi kalimat yang di sampaikan dosen nya sesekali menggerakan tangan nya untuk mencatat materi. Ada program beasiswa dan dia harus berusaha lebih keras danbelajar lebih giat untuk mempertahankan IP nya dan mendapatkan beasiswa itu.
Walaupun kata Papa nya, Dia tidak perlu memaksakan karena papa nya masih mampu membiayai kuliah nya, tapi Ayra tetap kekeh, dia ingin membahagiakan papa dan Almarhumah mama nya."Apa diantara kalian ada yang bisa menjawab pertanyaan yang saya ajukan tadi?"
Semuanya menatap satu sama lain, sesekali berbisik bisik dengan teman yang jarak nya berdekatan.
Bersamaan dengan itu Ayra memutar otak, mencari jawaban yang pas untuk di ajukan pada dosen nya.
Dia mengangkat tangan nya."Ayra, silahkan."
Suara dari mulutnya mulai keluar, menjelaskan dengan sistematis dan lengkap. Kata kata yang di lontarkan dan gaya bahasa yang di sampaikan gadis itu membuat semua yang ada di sana terkagum.
Setelah Ayra selesai berbicara, tepukan tangan dan suara riuh terdengar. Dia hanya terdenyum sopan kemudian kembali ketempat duduk nya.
Tak lama kemudian kelas pun berakhir, Semua nya membereskan buku dan keluar dari kelas.
Setelah ini dia harus menemui kevin seperti biasa.Gue mengetuk pintu kamar kevin, ternyata yang ngebukain Mas Jom
"Eh, Ra, masuk Ra."
Gue cuma senyum dan ngangguk.Ada bang Anthony, Mas Jom sama kevin Ternyata mereka lagi main Ps.
"Hai Raaa."
Bang Anthony noleh sekilas terus dia fokus lagi main ps.
Sementara kevin, nengok pun enggak.Gue ngelanjutin pekerjaan gue, beresin kamar kevin.
"Woi babu, ambilin minum dong."
Gue ke pantry buat ambil minuman dan gak lama kemudian balik lagi dan naro minuman nya di meja.
Kevin berdecak kesal.
Tangan nya nyenggol gelas dan minuman nya tumpah
"Lo gimana sih, kalo kerja tuh yang bener.""Salah lo vin, tangan lo tuh nyenggol gelasnya, jadi tumpah."
"Kok lo malah belain dia sih, udah jelas jelas salah dia."
"Udah, gue ganti sama yang baru dulu."
Jarak pantry ke asrama putra cukup jauh. Gue jalan secepat mungkin biar kevin gak marah karena nunggu kelamaan.
"Nih minuman nya."
"Gue gak suka orange jus, lo gimana sih gak becus banget! Cepetan ganti sama capucino!"
"Woi vin, dia bukan pembantu kali, dia itu tunangan lo. Lo gak pantes nyuruh nyuruh dia kayak gitu."
Kevin bersikap acuh.
"Gak papa, biar gue bikinin capucino."
Gue ngelangkah buat balik ke pantry."Lo keterlaluam Vin."
Bang Anthony narik pergelangan tangan gue.
"Ra, udah, gausah. Dia punya kaki, punya tangan, bisa ngambil sendiri."Suasana nya kenapa jadi tegang gini sih, duh gara gara gue jadi pada berantem.
"Misi everyone, waktunya buat latihan lur."
Bang fajar muncul dari balik pintu dan nyuruh mereka buat latihan, syukurlah. Kevin langsung pergi dari kamar.
Mas jom natap gue ragu, kemudian ngelangkah keluar pintu.
Sementara Bang Anthony masih diem di tempat.
"Dahi lo udah gak papa?"
Gue ngegeleng. "Gak papa kok,""Yaudah, gue duluan ya."
Gue ngangguk dan natap punggung dia yang ilang dari balik pintu. Coba aja kalo kevin kayak Bang Anthony.
Gue cuma bisa ngehela napas.
Harapan lo tuh kejauhan ra.
![](https://img.wattpad.com/cover/172809954-288-k784950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous to loving you : Kevin Sanjaya [TAMAT]
Teen FictionKedua orang asing yang di paksakan untuk bersatu. Oh, bukan, mungkin hanya kevin yang menganggap gadis itu asing dan membawa sial baginya. "Gue benci sama lo, jauh jauh dari gue!!" -Kevin Sanjaya. Dan Anatayra yang harus menahan rasa setiap kali k...